Wakapolresta Dukung Seremoni Direct Call Batam–China

Wakapolresta Barelang, AKBP Fadli Agus, menghadiri seremoni peresmian Direct Call Batam–China di Terminal Peti Kemas Batu Ampar, Jumat (22/8/2025). Kehadiran Polresta menjadi wujud dukungan terhadap penguatan konektivitas maritim Batam dengan pasar internasional, khususnya China.
Layanan Direct Call Batam–China dipandang sebagai terobosan penting bagi dunia logistik. Sebab, pengiriman barang kini tidak lagi harus melalui pelabuhan transit seperti Singapura. Hal ini membuat proses ekspor-impor lebih cepat, murah, dan efisien. Dalam sambutannya, Wakapolresta menegaskan bahwa Polri berkomitmen mengawal keamanan serta kelancaran operasional di pelabuhan, demi mendukung peningkatan daya saing Batam di kancah global.
Tidak hanya sekadar seremoni, momentum ini menandai peran vital Batam sebagai hub logistik internasional. Polri, TNI, dan Forkopimda Batam sepakat bahwa jalur langsung ini akan memperkuat perekonomian, membuka peluang investasi baru, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sinergi Polri dan Stakeholder Dukung Layanan Baru
Dalam acara itu, AKBP Fadli Agus menyampaikan bahwa Polresta Barelang siap bersinergi dengan stakeholder pelabuhan, pengelola terminal, dan perusahaan pelayaran. Sinergi ini diharapkan mampu menjaga keamanan pelabuhan serta memberikan rasa aman kepada para pelaku usaha yang memanfaatkan Direct Call Batam–China.
Pihak pengelola pelabuhan menjelaskan bahwa jalur langsung ini akan menekan biaya logistik hingga 30 persen. Efisiensi ini memberi keuntungan besar, terutama bagi eksportir lokal yang selama ini terbebani biaya transit. Dengan adanya jalur langsung, Batam semakin dipercaya sebagai pintu gerbang perdagangan internasional di Indonesia.
Cosco Shipping Line Indonesia yang mengoperasikan jalur ini menyatakan optimistis bahwa Batam akan semakin diperhitungkan di Asia Tenggara. Mereka menilai bahwa dukungan keamanan dari Polresta Barelang merupakan faktor penting agar layanan ini berjalan berkelanjutan. Polresta juga menegaskan akan memperkuat patroli di sekitar Batu Ampar untuk mencegah gangguan keamanan.
Selain itu, pemerintah daerah juga berharap agar keberadaan Direct Call Batam–China bisa memperluas jangkauan pasar, membuka peluang ekspor baru, serta mempercepat arus investasi ke Batam.
Peluncuran Direct Call Batam–China tidak hanya berpengaruh pada percepatan distribusi, tetapi juga memberikan multiplier effect terhadap perekonomian lokal. Industri perkapalan, jasa kepelabuhanan, hingga usaha mikro yang bergantung pada perdagangan lintas negara diprediksi akan ikut berkembang.
Dengan biaya yang lebih rendah dan waktu pengiriman yang singkat, pelaku usaha lokal akan lebih kompetitif di pasar global. Langkah ini juga memperkuat posisi Batam sebagai pusat logistik internasional yang sejajar dengan pelabuhan besar lain di Asia.
Baca juga : Konser K-pop di China Resmi Kembali Digelar
Namun, tantangan masih ada. Peningkatan infrastruktur pelabuhan seperti Quay Crane (QC) dan Rubber Tyred Gantry Crane (RTG) harus segera dilakukan untuk mengimbangi arus kontainer yang terus meningkat. Pemerintah pusat, BP Batam, dan stakeholder terkait tengah berkoordinasi agar layanan ini bisa maksimal.
Ke depan, rute jalur langsung diharapkan tidak hanya ke China, tetapi juga ke negara-negara lain di Asia. Dengan begitu, Batam semakin kokoh sebagai hub logistik dan perdagangan internasional Indonesia.