Diplomasi Kapal Perang, China Tuan Rumah SCO dan Iran dalam Unjuk Kekuatan Simbolik

Juni 26, 2025
Diplomasi Kapal Perang, China Tuan Rumah SCO dan Iran dalam Unjuk Kekuatan Simbolik

Pada tanggal 26 Juni 2025, dunia menyaksikan satu lagi langkah strategis China dalam diplomasi pertahanannya. Menteri Pertahanan China, Jenderal Dong Jun, menjamu Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, serta sejumlah delegasi dari negara-negara anggota Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di atas kapal perang canggih Type 052D Destroyer Kaifeng. Momen ini tidak hanya menjadi simbol solidaritas keamanan antarnegara Asia-Eurasia, tetapi juga menegaskan sikap Beijing terhadap hegemoni global yang selama ini dikritik.

Kapal Perang sebagai Panggung Diplomasi

Berlokasi di pelabuhan Qingdao, acara pertemuan ini menghadirkan para pejabat pertahanan dari negara-negara kunci seperti Rusia, Pakistan, Belarus, India, dan tentunya Iran. Kapal Kaifeng, kebanggaan Angkatan Laut China (PLAN), dipilih sebagai latar simbolis untuk menyampaikan pesan penting: kekuatan militer Tiongkok siap menyokong sistem dunia multipolar.

Dengan panjang 159 meter dan dilengkapi sistem radar serta dek helikopter, Kaifeng bukan sekadar kapal perang, tapi juga representasi kemajuan teknologi pertahanan maritim China.

Pernyataan Anti-Hegemoni Dong Jun

Dalam pidatonya, Dong Jun mengkritik keras praktik unilateralisme, proteksionisme, dan dominasi negara tertentu yang menyebabkan instabilitas global. Ia menekankan pentingnya koordinasi melalui organisasi multilateral seperti PBB dan SCO sebagai jalan tengah dalam menjaga perdamaian dunia.

“Tindakan unilateralisme dan bullying global telah menjadi sumber kekacauan internasional. China menolak model tersebut dan mendukung tata dunia yang adil dan setara,” ujar Dong Jun.

Dukungan Iran dan Pesan untuk Barat

Aziz Nasirzadeh dari Iran memanfaatkan kunjungan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada China atas sikapnya dalam konflik terbaru antara Iran, AS, dan Israel. Iran memuji peran China yang dinilai netral dan konstruktif dalam mendukung kedaulatan Iran, terutama pascaserangan terhadap fasilitas nuklir Teheran.

China secara terbuka mengecam tindakan militer sepihak, namun tetap menghindari komitmen militer langsung terhadap Iran, menegaskan posisinya sebagai kekuatan diplomasi damai.

Strategi Multilateral China

Kunjungan ini tidak sekadar simbolik. Ia menunjukkan:

  • Konsolidasi SCO sebagai kekuatan alternatif NATO,
  • Peran aktif China sebagai mediator konflik internasional,
  • Upaya memperkuat jaringan pertahanan maritim dan diplomatik di kawasan Asia-Eurasia.

China menggunakan platform SCO untuk memperluas pengaruhnya, terutama dalam menghadapi tekanan geopolitik dari AS dan sekutunya.

Reaksi Global: Kekhawatiran dan Pengakuan

Negara-negara Barat menilai langkah ini sebagai strategi “diplomasi kapal perang” yang bisa mengubah keseimbangan geopolitik. Sementara itu, negara-negara anggota SCO menyatakan dukungan terhadap narasi multipolaritas dan perlawanan terhadap dominasi tunggal dalam tata dunia.

India dan Rusia, dua kekuatan besar SCO, menyambut baik upaya koordinasi strategis ini. Bahkan Pakistan yang kerap berseteru dengan India, turut menyatakan bahwa kerjasama militer melalui SCO lebih menjanjikan stabilitas regional dibandingkan keterlibatan militer eksternal.

Tantangan dan Konsekuensi Strategis

Namun, diplomasi semacam ini menyimpan tantangan:

  • Konflik kepentingan dalam SCO, misalnya antara India dan China,
  • Kekhawatiran eskalasi militer jika Iran melibatkan China lebih jauh,
  • Kritik terhadap langkah simbolis tanpa aksi nyata.

China harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam konflik Timur Tengah yang bisa merugikan citranya sebagai aktor netral.

Diplomasi Simbolis dengan Dampak Strategis

Pertemuan di atas kapal perang Kaifeng mencerminkan pergeseran paradigma geopolitik global. China tidak hanya ingin dikenal sebagai kekuatan ekonomi dan teknologi, tetapi juga sebagai pemimpin diplomatik dan militer yang siap memengaruhi arah tatanan dunia.

Melalui platform SCO dan kemitraan strategis dengan negara-negara seperti Iran, China menegaskan bahwa kekuatan bisa ditunjukkan bukan hanya melalui perang, tetapi melalui simbol, solidaritas, dan kolaborasi multilateral.

Leave A Comment

Kategori

Tag



Professionally fabricate client-centered content for superior expertise. Objectively leverage others covalent imperatives vis-a-vis state of the art potentialities. Competently matrix

Email: [email protected]
Phone: 00123 456 789

Kategori

Tag

Categories

Cloud Tags

Kategori

Tag

Tag

Create your account