Xi Jinping Hadapi Kritik Terselubung Militer China

Situasi politik di Beijing tengah menjadi sorotan setelah muncul kritik terselubung militer yang diarahkan kepada Presiden Xi Jinping. Kritik itu muncul melalui empat artikel di PLA Daily, surat kabar resmi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Dalam artikel-artikel tersebut, disoroti pentingnya kepemimpinan kolektif dan penguatan lembaga partai—sebuah isyarat halus yang dianggap bertentangan dengan gaya sentralisasi kekuasaan Xi.
Meski ditulis secara hati-hati, pesan yang tersirat cukup jelas: ada kegelisahan di tubuh militer terhadap dominasi satu orang dalam pengambilan keputusan strategis. Kritik ini muncul di tengah kondisi ekonomi yang melambat dan krisis properti yang semakin menghimpit China. Bagi banyak pengamat, fenomena ini menandakan awal dari pergeseran politik internal, di mana kritik terselubung militer menjadi saluran diplomatis untuk menyampaikan keberatan tanpa konfrontasi terbuka.
Pesan Politik di Balik Artikel PLA Daily
Kehadiran kritik terselubung militer lewat media resmi merupakan fenomena langka. PLA Daily biasanya digunakan untuk memperkuat legitimasi partai, bukan untuk menyindir kebijakan pemimpinnya. Namun, penekanan berulang soal kepemimpinan kolektif dalam empat artikel tersebut membuat publik yakin bahwa militer mengirimkan pesan khusus kepada Xi Jinping.
Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa dalam beberapa bulan terakhir sejumlah pejabat tinggi militer dicopot dari jabatannya. Banyak pihak menilai langkah itu sebagai upaya Xi untuk memperkuat kendali personal. Akan tetapi, justru konsolidasi semacam ini memunculkan resistensi, terutama dari pihak yang merasa terpinggirkan.
Situasi ini membuat dinamika internal semakin kompleks. Dengan munculnya kritik terselubung militer, ada tanda bahwa sebagian kalangan militer ingin mengingatkan kembali pada prinsip kolektif sebagai penyeimbang sentralisasi ekstrem. Meski bersifat halus, kritik ini berpotensi memunculkan ketegangan baru dalam hubungan antara partai dan militer.
Fenomena kritik terselubung militer menambah daftar tantangan yang dihadapi Xi Jinping. Selain masalah ekonomi dan sosial, kini muncul sinyal bahwa dukungan dari tubuh militer tidak sepenuhnya solid. Hal ini penting karena PLA merupakan salah satu pilar utama kekuasaan Partai Komunis China.
Baca juga : China dan Vietnam Gelar Latihan Militer Bersama Pertama
Namun, sebagian analis menilai bahwa Xi masih memiliki kendali kuat atas struktur partai dan negara. Ia berhasil menghapus batas masa jabatan, mengawasi reformasi militer, serta menjalankan kampanye anti-korupsi yang menyingkirkan banyak lawan politik. Kendati begitu, sinyal-sinyal kritik tetap berbahaya jika tidak diantisipasi.
Bagi stabilitas politik China, keberadaan kritik terselubung militer ini menjadi pengingat bahwa sistem kekuasaan yang terlalu terpusat rawan menimbulkan resistensi internal. Jika tidak ditanggapi dengan bijak, hal ini bisa menjadi pintu masuk bagi perubahan arah politik atau bahkan krisis kepercayaan terhadap kepemimpinan Xi Jinping di masa depan.