Turis China Potong Antrean di Universal Studios

Agustus 23, 2025
Turis China Potong Antrean di Universal Studios

Sebuah insiden mengejutkan terjadi ketika turis China potong antrean di Universal Studios Singapore (USS) dan videonya langsung viral di media sosial. Wisatawan perempuan tersebut tampak menggendong bayi saat memotong antrean pengunjung lain. Saat dikonfrontasi, ia melontarkan pernyataan kontroversial, “Jika bukan karena China, tidak ada Singapura.”

Kejadian ini sontak menuai reaksi keras dari publik, terutama warga Singapura yang menekankan pentingnya mematuhi aturan lokal, termasuk budaya antre. Video insiden itu ditonton lebih dari satu juta kali di TikTok dan mendapat ribuan komentar kritis. Bagi banyak orang, aksi turis China potong antrean ini dianggap tidak hanya melanggar etika tetapi juga merendahkan tata tertib sosial di tempat wisata internasional.

Reaksi Netizen dan Viral di Media Sosial

Video yang memperlihatkan turis China potong antrean itu dengan cepat menyebar ke berbagai platform. Netizen Singapura dan internasional ramai mengecam tindakannya. Beberapa komentar di Reddit dan TikTok menyoroti sikap arogan sang turis yang membawa isu nasionalisme ke ranah sederhana seperti antrean wahana.

Tak sedikit pula warganet yang menyindir ucapannya dengan nada sarkastik. “Jika bukan karena China, tidak ada perempuan pemotong antrean yang merusak hariku,” tulis seorang pengguna. Reaksi ini menunjukkan betapa besar perhatian masyarakat terhadap etika publik, terutama di negara seperti Singapura yang terkenal disiplin.

Resorts World Sentosa, selaku operator Universal Studios, angkat bicara mengenai insiden tersebut. Mereka menegaskan pentingnya nilai kesopanan, rasa hormat, dan budaya antre bagi semua pengunjung. Pernyataan resmi juga menekankan bahwa permasalahan sudah ditangani, namun viralnya video tetap meninggalkan kesan mendalam tentang pentingnya menghargai aturan.

Kasus turis China potong antrean di USS ini menambah daftar panjang kontroversi wisatawan dari negeri tirai bambu di berbagai destinasi dunia. Publik menilai perilaku semacam ini dapat merusak citra wisatawan China secara umum, padahal tidak semua berperilaku serupa. Banyak pengamat menyebut bahwa insiden tersebut harus dijadikan pelajaran untuk meningkatkan kesadaran etika saat bepergian ke luar negeri.

Baca juga : Wakapolresta Dukung Seremoni Direct Call Batam–China

Di sisi lain, insiden ini juga menjadi pengingat bagi semua turis, tidak hanya dari China, bahwa setiap negara memiliki norma yang wajib dihormati. Di Singapura, antrean merupakan bagian penting dari budaya disiplin yang sudah mengakar. Mengabaikannya berarti menyinggung nilai sosial masyarakat setempat.

Dengan viralnya kasus turis China potong antrean, masyarakat dunia diingatkan kembali bahwa pariwisata bukan sekadar hiburan, tetapi juga tentang menjaga sikap, menghormati aturan, dan menunjukkan rasa hormat kepada negara yang dikunjungi. Hanya dengan begitu, perjalanan wisata dapat benar-benar membawa pengalaman positif bagi semua pihak.

Leave A Comment

Create your account