Taipei Hentikan Kota Selama 30 Menit, Latihan Hadapi Ancaman Serangan Udara dari China

Juli 17, 2025
Taipei Hentikan Kota Selama 30 Menit, Latihan Hadapi Ancaman Serangan Udara dari China

Taipei mendadak lumpuh selama 30 menit siang ini ketika sirene peringatan serangan udara dibunyikan di seluruh penjuru kota. Mobil dan motor berhenti, warga sipil diarahkan untuk mencari perlindungan, dan lalu lintas dihentikan total. Ini bukan serangan sungguhan, melainkan bagian dari latihan tahunan berskala besar untuk mengantisipasi potensi invasi dari China yang kini semakin nyata.

Pukul 13:30 waktu setempat, pesan darurat dikirim ke seluruh ponsel warga: “Latihan Pertahanan Udara. Serangan rudal. Cari tempat berlindung sekarang.” Dalam hitungan menit, polisi dan sukarelawan mulai mengevakuasi warga dari jalanan dan trotoar menuju ruang bawah tanah, stasiun MRT, dan fasilitas perlindungan lainnya. Transportasi publik tetap beroperasi, tetapi penumpang tidak diperbolehkan keluar dari peron.

Latihan ini merupakan bagian dari program Han Kuang ke-41, operasi pertahanan gabungan yang melibatkan pasukan militer dan warga sipil. Dengan durasi 10 hari, lebih dari 22.000 tentara cadangan ikut serta dalam simulasi tempur ini, menjadikannya yang terbesar dalam sejarah Taiwan. Fokus utama latihan tahun ini adalah pertahanan perkotaan—sebuah strategi yang menyesuaikan dengan realitas bahwa konflik modern kini lebih sering terjadi di dalam kota.

Infrastruktur Sipil Disiapkan untuk Keadaan Darurat

Yang membedakan Han Kuang tahun ini dari latihan sebelumnya adalah keterlibatan penuh infrastruktur sipil seperti sistem MRT, tempat parkir bawah tanah, dan gedung pencakar langit. Jalur kereta bawah tanah disimulasikan sebagai rute logistik dan tempat perlindungan. Beberapa skenario bahkan memasukkan latihan penempatan senjata portabel seperti peluncur Stinger di lorong-lorong MRT.

Komando militer Taiwan juga mulai menguji strategi “komando desentralisasi”, yaitu skenario jika jaringan komunikasi pusat lumpuh akibat serangan siber atau gangguan lainnya. Dalam model ini, setiap unit militer dan sipil akan menjalankan perintah otonom berdasarkan kondisi lokal.

Simulasi juga mencakup gangguan sistem komando, propaganda disinformasi, dan serangan presisi dari jarak jauh. Sistem roket HIMARS turut digunakan untuk pertama kalinya dalam latihan ini, menandai peningkatan kapasitas pertahanan Taiwan.

Ketegangan Lintas Selat Meningkat Tajam

Latihan ini tidak dilakukan dalam ruang hampa. Dalam 24 jam terakhir, radar pertahanan Taiwan mendeteksi puluhan pesawat militer China melintasi batas median Laut China Selatan yang selama ini dianggap sebagai garis pemisah tidak resmi antara wilayah udara Taiwan dan daratan China.

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, kembali menegaskan bahwa masa depan Taiwan hanya dapat ditentukan oleh rakyatnya sendiri. Ia juga menyoroti penolakan terus-menerus dari Beijing terhadap upaya dialog damai yang telah diajukan pemerintahannya.

Baca juga : Trump Ubah Strategi Demi KTT Xi Jinping dan Perjanjian Baru

Sementara itu, Kementerian Pertahanan menyatakan bahwa latihan Han Kuang akan terus digelar hingga pekan depan dengan fokus tambahan pada wilayah pesisir dan pelabuhan strategis.

Dengan latihan besar-besaran seperti ini, Taiwan menunjukkan bahwa mereka tidak hanya siap secara militer, tetapi juga tengah membangun kesadaran dan kesiapsiagaan sipil sebagai fondasi pertahanan nasional menghadapi situasi yang semakin tidak pasti.

Leave A Comment

Kategori

Tag



Professionally fabricate client-centered content for superior expertise. Objectively leverage others covalent imperatives vis-a-vis state of the art potentialities. Competently matrix

Email: [email protected]
Phone: 00123 456 789

Kategori

Tag

Cloud Tags

Kategori

Tag

Tag

Create your account