Stealth Design dan Mega Dam Proyek China Mencuri Sorotan

China kembali menunjukkan dominasinya dalam bidang sains dan teknologi dengan mengumumkan dua pencapaian penting: pengembangan stealth design software untuk kendaraan tempur udara generasi terbaru dan peluncuran mega dam project di Tibet yang digadang-gadang akan menjadi proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar dalam sejarah modern. Kedua capaian ini menjadi sorotan utama dalam laporan South China Morning Post tentang tujuh pencapaian ilmiah utama China sepanjang pertengahan 2025.
Perangkat lunak desain siluman ini dikembangkan oleh tim ilmuwan dari China Aerodynamics Research and Development Center dan berhasil mengatasi apa yang selama ini disebut sebagai “kutukan dimensi” — sebuah hambatan dalam komputasi desain aerodinamika untuk pesawat siluman. Teknologi ini memungkinkan para insinyur China untuk mengoptimalkan ratusan parameter desain tanpa memerlukan daya komputasi berlebih. Dengan demikian, proses desain menjadi jauh lebih efisien dan presisi, sekaligus membuka peluang bagi produksi pesawat tempur dan drone generasi terbaru.
Software Siluman: Lompatan Desain Pesawat Tempur
China mengklaim bahwa software ini telah diuji dalam desain ulang platform drone siluman X-47B milik Amerika Serikat dan berhasil menciptakan struktur yang lebih efisien, aerodinamis, serta memiliki jejak radar lebih rendah. Dengan algoritma berbasis AI dan komputasi paralel, pengembangan desain kini dapat menyasar area-area yang sebelumnya tak terjangkau oleh metode tradisional.
Keunggulan utama dari sistem ini adalah kemampuannya menyusun desain pesawat secara modular dengan berbagai skenario uji virtual, menjadikan prosesnya jauh lebih cepat dan murah. Pemerintah China menyebut terobosan ini sebagai pondasi penting bagi pengembangan jet tempur siluman generasi keenam, yang kelak diharapkan mampu menyaingi teknologi militer negara-negara NATO.
Selain teknologi pertahanan, sorotan juga tertuju pada proyek bendungan besar di Sungai Yarlung Tsangpo, Tibet. Bendungan ini dirancang memiliki kapasitas pembangkitan listrik tiga kali lipat lebih besar dari Three Gorges Dam, yang sebelumnya merupakan proyek PLTA terbesar di dunia. Dengan kapasitas hingga 300.000 GWh per tahun, proyek ini menjadi langkah strategis China untuk meningkatkan kontribusi energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan terhadap batu bara.
Baca juga : China Bangun Bendungan Raksasa US$167 Miliar di Tibet
Proyek ini melibatkan pembangunan lima stasiun pembangkit utama yang akan memanfaatkan aliran deras dari sungai tertinggi di dunia. Meski menimbulkan kekhawatiran dari negara-negara hilir seperti India dan Bangladesh, pemerintah China menegaskan bahwa proyek ini tetap berada dalam koridor diplomasi dan keberlanjutan lingkungan.
Total investasi proyek bendungan ini mencapai lebih dari 1 triliun yuan, dan telah mendorong lonjakan nilai saham di sektor konstruksi, energi, dan teknologi tinggi di pasar domestik. Proyek ini juga menjadi simbol dari ketahanan teknologi sipil China serta kemampuannya membangun infrastruktur dalam skala besar, cepat, dan terintegrasi.