Siaga Topan Matmo Guangdong Hainan Bersiap

Siaga Topan Matmo menjadi fokus otoritas di Tiongkok selatan menjelang pendaratan badai pada akhir pekan. Pemerintah provinsi meningkatkan kesiapsiagaan, mengevakuasi kapal, dan memperketat jadwal jaga di pelabuhan. Operator transportasi menata ulang layanan agar arus penumpang tidak menumpuk, sementara pusat perbelanjaan dan perkantoran menyesuaikan jam operasional. Informasi peringatan disiarkan berkala melalui aplikasi, radio, serta pengeras suara lingkungan.
Guangdong dan Guangxi menaikkan status tanggap angin kencang, sedangkan Hainan mengaktifkan darurat untuk angin dan banjir. Sekolah di ibu kota provinsi Hainan menghentikan kegiatan, dan aparat meminta warga membatasi mobilitas pada jam puncak hembusan. Bandara Haikou Meilan membatalkan banyak penerbangan, sedangkan layanan feri Selat Qiongzhou dihentikan demi keselamatan. Warga diminta mengamankan benda lepas, menyiapkan tas darurat, serta mengisi daya perangkat komunikasi keluarga.
Status Darurat dan Dampak Transportasi
Pemantauan meteorologi menunjukkan pusat badai bergerak ke barat laut dengan kecepatan tinggi, memicu gelombang besar di perairan pesisir. Otoritas pelabuhan mengarahkan kapal nelayan masuk ke perairan terlindung dan melarang pelayaran rekreasi. Pengelola bandara menata ulang slot, membuka meja penjadwalan ulang, dan memberi opsi pengembalian dana. Di jalur darat, polisi menyiapkan rekayasa lalu lintas di kawasan rendah untuk menghindari genangan serta menempatkan rambu sementara di jembatan terbuka. Siaran resmi provinsi menegaskan Siaga Topan Matmo berlaku sampai penilaian terbaru diterbitkan.
Kota-kota wisata di Hainan mengalihkan wisatawan ke area aman di hotel dan pusat evakuasi. Pengelola pusat belanja menurunkan dekorasi gantung, menambah pembatas di area parkir, dan menutup akses atap terbuka. Di Guangdong, layanan kereta jarak pendek disiapkan skenario jeda bila kecepatan angin melewati ambang keselamatan. Operator feri memeriksa tali tambat, mengamankan dermaga, serta menempatkan petugas jaga untuk mencegah aktivitas berisiko. Kanal informasi pemerintah memberi pembaruan berkala terkait banjir rob, pemadaman terencana, serta lokasi klinik layanan cepat untuk warga rentan.
Baca juga : Dana Rp200 Triliun Himbara, Kontroversi dan Manfaat
Pemerintah daerah menyiapkan gudang logistik berisi air, makanan, dan perlengkapan kebersihan di ratusan tempat penampungan. Tim kesehatan membuka pos layanan untuk menangani luka ringan, serangan panik, dan kebutuhan obat rutin. Relawan komunitas memetakan warga lansia, penyandang disabilitas, serta keluarga dengan bayi yang membutuhkan prioritas evakuasi. Perusahaan utilitas menempatkan genset di fasilitas vital, mulai dari rumah sakit hingga stasiun pompa air, agar layanan publik tetap berjalan.
Warga diminta menutup jendela, mengikat kanopi, dan menjauh dari baliho besar saat hembusan puncak. Pengendara disarankan menghindari rute tepi pantai dan menunda perjalanan tidak penting sampai kondisi aman. Sekolah dan kantor mengikuti pengumuman resmi untuk penjadwalan ulang, sedangkan kelompok sukarela membantu distribusi sandbag di titik rawan. Setelah lewat puncak badai, evaluasi kerusakan akan dilakukan cepat agar pemulihan infrastruktur berlangsung tertib. Pemerintah menekankan bahwa disiplin mengikuti panduan Siaga Topan Matmo adalah kunci meminimalkan risiko bagi keluarga dan lingkungan sekitar.