Senjata Canggih China Curi Perhatian Trump

September 21, 2025
Senjata Canggih China Curi Perhatian Trump

Senjata Canggih China kembali menyita perhatian dunia setelah parade militer di Beijing menampilkan lini alutsista terbaru, dari rudal antarbenua hingga sistem hanud modern. Komentar Donald Trump yang menyebut pameran itu “impresif” ikut memicu sorotan publik Amerika, di tengah memanasnya persaingan teknologi militer dua negara. Di panggung utama, formasi peluncur ICBM dan rudal berbasis kapal selam menandai ambisi modernisasi triad nuklir, sementara rombongan drone laut dan sistem energi terarah menampilkan wajah baru perang masa depan.

Bagi Beijing, unjuk kekuatan ini diklaim sebagai transparansi kemampuan pertahanan dan penangkal strategis. Namun pengamat menilai, tampilan tersebut juga berfungsi sebagai sinyal politik ke kawasan Indo-Pasifik. Dari sudut Washington, kehadiran platform jarak jauh—yang makin akurat dan survivable—menuntut penyesuaian doktrin pencegahan. Di level publik, perdebatan melebar: apakah parade dan Senjata Canggih China sekadar simbol, atau benar-benar mengubah kalkulus keamanan global.

Sistem yang Dipamerkan, Respons, dan Konteks

Formasi darat memperlihatkan peluncur rudal balistik antarbenua, yang diklaim memiliki jangkauan ribuan kilometer dan dukungan kendaraan masuk ulang berpresisi tinggi. Di laut, rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM) menegaskan kaki penangkal nuklir dari domain maritim, meningkatkan opsi serangan kedua bila aset darat lumpuh. Di udara, rudal jelajah jarak jauh yang dibawa pesawat tempur pembom memberi fleksibilitas serangan presisi. Di samping itu, parade menampilkan baterai hanud jarak menengah, helikopter tanpa awak berbasis kapal, robot bawah air, hingga prototipe senjata laser berplatform truk—gabungan yang menggambarkan arsitektur anti-akses/area denial.

Respons internasional bervariasi. Sekutu AS membaca pameran sebagai pesan deterensi yang ditujukan ke kawasan, khususnya titik rawan di Laut Cina Selatan dan sekitar Taiwan. Sebaliknya, Beijing menyebut semua pengembangan berada dalam koridor pertahanan. Komentar Trump menambah gaung media sehingga daftar platform yang ditonjolkan dilihat bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga efek psikologis terhadap lawan. Dalam lanskap itu, Senjata Canggih China dipersepsikan sebagai pengungkit diplomasi: meningkatkan daya tawar sekaligus menguji kesiapan komunikasi krisis kedua kubu agar salah perhitungan dapat dihindari.

Baca juga : China Pamerkan Senjata Laser LY-1 Perdana ke Publik

Pertama, perlombaan jarak jauh. Jika peluncur ICBM dan SLBM China masuk tahap gelar tempur luas, maka transparansi postur—jumlah, jenis hulu ledak, dan sistem komando-kontrol—menjadi kunci mencegah mis-kalkulasi. Kedua, ranah maritim. Kemunculan drone laut dan wahana bawah air menekan risiko kapal permukaan lawan, memaksa AS serta sekutunya memperkuat peperangan anti-kapal selam dan jaringan sensor. Ketiga, pertahanan udara. Baterai hanud dan radar jarak menengah mendorong taktik serangan berlapis, termasuk penggunaan umpan, rudal jelajah lincah, dan peperangan elektronik.

Keempat, domain elektromagnetik. Uji tampil senjata laser menyiratkan upaya menekan biaya per tembakan untuk menghadapi drone swarm. Kelima, komunikasi krisis. Kanal militer-ke-militer perlu aktif agar pameran dan latihan tidak berubah menjadi insiden. Di sisi ekonomi, rantai pasok semikonduktor, material propelan, dan optik presisi akan semakin strategis; embargo atau pembatasan ekspor dapat mengubah kecepatan modernisasi. Karena itu, Senjata Canggih China bukan hanya isu persenjataan, melainkan ekosistem teknologi—dari AI navigasi hingga manufaktur presisi—yang menentukan keseimbangan kekuatan. Bagi publik, hal yang perlu dipantau ialah tingkat operasi nyata, uji jelajah, dan integrasi data lintas matra; ketiganya akan menunjukkan apakah unjuk gigi sudah menjadi kemampuan tempur yang siap dipakai atau masih sebatas etalase.

Leave A Comment

Create your account