Roket Buatan China di MLRS Korea Utara yang Dipakai Rusia

Agustus 9, 2025
Roket Buatan China di MLRS Korea Utara yang Dipakai Rusia

Roket buatan China yang ditemukan pada sistem peluncur roket ganda (MLRS) Korea Utara, yang digunakan oleh pasukan Rusia, memicu perhatian besar dari pengamat internasional. Laporan terbaru mengungkap bukti visual yang memperlihatkan amunisi era Perang Dingin buatan Beijing, terpasang pada peralatan artileri berat yang telah digunakan di medan konflik Ukraina.

Temuan ini menambah dimensi baru dalam diskusi mengenai rantai pasokan senjata global, terutama dalam konteks sanksi dan pembatasan ekspor senjata lintas negara. Keberadaan roket buatan China pada persenjataan Korea Utara yang kemudian digunakan Rusia, menimbulkan pertanyaan serius soal jalur distribusi dan kepatuhan terhadap hukum internasional.

Bukti Visual dan Kronologi Temuan

Bukti pertama kali muncul melalui foto dan laporan investigatif yang dipublikasikan oleh lembaga pemantau militer. Gambar menunjukkan MLRS BM-21 “Grad” milik Rusia, dengan amunisi yang jelas memiliki tanda pabrik China. Amunisi ini diperkirakan diproduksi pada era Perang Dingin, sebelum diberlakukannya embargo dan kontrol ekspor yang lebih ketat.

Pengamat militer menilai bahwa keberadaan roket buatan China pada sistem persenjataan ini dapat menjadi indikasi adanya jalur perdagangan senjata gelap. Analisis forensik terhadap serial produksi dan spesifikasi teknis menunjukkan bahwa amunisi tersebut sejalan dengan desain artileri yang digunakan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China pada dekade 1960–1980.

Kasus ini memiliki potensi mempengaruhi hubungan diplomatik antara Beijing, Pyongyang, dan Moskow. Beijing secara resmi membantah keterlibatan langsung dalam pengiriman roket buatan China tersebut ke zona konflik. Namun, analis hubungan internasional menilai bahwa pembuktian asal-usul amunisi bisa memperburuk persepsi global terhadap netralitas China dalam perang Rusia–Ukraina.

Baca juga : China Kecam Serangan Sipil Gaza, Serukan Gencatan Senjata

Selain itu, keberadaan peralatan militer bersejarah ini juga menyoroti peran Korea Utara sebagai pemasok senjata alternatif bagi negara-negara yang menghadapi sanksi internasional. Rusia, yang saat ini menghadapi embargo senjata dari negara-negara Barat, diduga mencari pasokan dari negara-negara yang memiliki hubungan politik dekat.

Ke depan, para pengamat memperkirakan investigasi lanjutan akan dilakukan untuk memastikan apakah roket buatan China tersebut diperoleh melalui stok lama Korea Utara atau lewat jaringan pasokan baru. Temuan ini akan menjadi bagian penting dari analisis rantai logistik militer dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

Leave A Comment

Create your account