Restoran Hotpot China Kepergok Pakai Minyak Tong Sampah

September 3, 2025
Restoran Hotpot China Kepergok Pakai Minyak Tong Sampah

Jagat maya China dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang karyawan restoran hotpot di Chongqing sedang mengambil minyak tong sampah ke dalam ember plastik. Aksi tersebut langsung memicu keresahan publik karena menimbulkan dugaan praktik tidak higienis di dapur restoran.

Dalam video yang beredar, terlihat karyawan perempuan berseragam restoran menyendok minyak dari tong sampah di area belakang. Netizen menduga minyak tersebut digunakan kembali untuk memasak. Namun, manajemen restoran menegaskan minyak itu tidak dipakai untuk mengolah makanan, melainkan dikumpulkan untuk dijual ke perusahaan pengelola limbah resmi. Meski demikian, klarifikasi ini tidak langsung meredam kritik publik yang sudah terlanjur marak.

Investigasi Pemerintah dan Klarifikasi Manajemen

Kasus minyak tong sampah ini segera ditangani otoritas pengawasan pasar di Distrik Jiulong, Chongqing. Petugas langsung memeriksa lokasi dan menemukan bahwa minyak yang diambil karyawan memang disalurkan ke pihak daur ulang, bukan digunakan dalam dapur restoran. Pemerintah menyatakan tidak ada bukti kuat bahwa restoran tersebut memasak dengan minyak bekas dari tong sampah.

Meski begitu, publik tetap melontarkan kritik keras. Banyak yang menilai tindakan karyawan itu tidak profesional dan menimbulkan citra buruk terhadap standar kebersihan restoran. Di media sosial, perdebatan semakin memanas, dengan sebagian netizen percaya bahwa tindakan tersebut hanyalah modus lama dari praktik “gutter oil” yang sudah dikenal luas di China. Walaupun penyelidikan resmi menyatakan sebaliknya, isu kesehatan masyarakat membuat publik sulit menaruh kepercayaan kembali.

Baca juga : Kenangan Perang Transformasi China di Tiga Kota

Skandal minyak tong sampah ini mengingatkan masyarakat pada kasus-kasus serupa di masa lalu, ketika restoran nakal menggunakan kembali minyak bekas dari limbah untuk memasak. Praktik tersebut sangat berbahaya karena dapat menimbulkan risiko kesehatan serius, termasuk keracunan dan penyakit jangka panjang. Pemerintah China sebelumnya telah mengeluarkan aturan ketat untuk menghentikan praktik “gutter oil”, bahkan memberikan ancaman hukuman berat bagi pelanggar.

Namun, kasus terbaru ini menunjukkan betapa sensitifnya isu keamanan pangan di mata masyarakat. Publik semakin menuntut transparansi dan pengawasan lebih ketat dari pemerintah terhadap industri kuliner. Di sisi lain, restoran juga dituntut meningkatkan standar kebersihan dan memberikan jaminan nyata kepada pelanggan. Kasus ini menjadi pengingat bahwa kepercayaan konsumen dapat runtuh hanya karena satu insiden yang viral, terutama ketika berkaitan dengan makanan dan kesehatan.

Leave A Comment

Create your account