Penyelundupan Chip China Senilai Rp16 Triliun Terbongkar

Agustus 28, 2025
Penyelundupan Chip China Senilai Rp16 Triliun Terbongkar

Kasus besar mengguncang dunia teknologi setelah aparat Amerika Serikat menangkap dua warga negara China yang terlibat dalam penyelundupan chip canggih. Nilai chip yang diselundupkan diperkirakan mencapai Rp16 triliun, dengan sebagian besar terdiri dari prosesor AI kelas tinggi seperti Nvidia H100. Penangkapan ini menegaskan kembali perhatian serius pemerintah AS terhadap ekspor teknologi sensitif yang berhubungan langsung dengan keamanan nasional.

Dalam pengumuman resmi, otoritas setempat menyatakan bahwa penyelundupan chip China dilakukan sejak Oktober 2022 hingga pertengahan 2025. Chip-chip ini berhasil dialirkan keluar melalui jalur perusahaan perantara sebelum akhirnya diketahui pihak berwenang. Skandal ini memperlihatkan bagaimana persaingan teknologi global semakin panas, terutama terkait dominasi kecerdasan buatan yang menjadi pusat perhatian banyak negara.

Modus Penyelundupan dan Penangkapan

Menurut laporan investigasi, penyelundupan chip China dilakukan dengan cara menyamarkan produk sebagai komponen elektronik biasa. Para tersangka diketahui menggunakan jaringan perusahaan bernama ALX Solutions untuk memuluskan pengiriman. Cara ini bertujuan menghindari pengawasan ketat bea cukai dan regulasi ekspor AS terhadap chip AI canggih.

Penangkapan kedua warga negara China itu berlangsung di California dan langsung menimbulkan reaksi keras. Pemerintah AS menilai tindakan ini bukan sekadar pelanggaran hukum perdagangan, tetapi juga ancaman terhadap stabilitas ekonomi dan keamanan nasional. Chip Nvidia H100 yang diselundupkan merupakan komponen penting dalam riset kecerdasan buatan, superkomputer, hingga pengembangan teknologi militer. Nilai ekonomi yang ditaksir mencapai US$1 miliar menjadikan kasus ini salah satu skandal penyelundupan teknologi terbesar dalam dekade terakhir.

Baca juga : Lenovo di Arab Saudi Jadi Pusat Baru Produksi Teknologi

Kasus penyelundupan chip China diperkirakan akan menambah ketegangan hubungan diplomatik antara Washington dan Beijing. Amerika Serikat telah lama memberlakukan pembatasan ekspor chip berperforma tinggi ke China demi mencegah penguasaan teknologi strategis oleh pesaingnya. Terbongkarnya kasus ini memperkuat alasan AS untuk semakin memperketat regulasi perdagangan teknologi.

Di sisi lain, Beijing kemungkinan akan menanggapi keras tuduhan tersebut, terutama jika dianggap sebagai upaya politisasi kasus perdagangan. Para analis menilai bahwa persaingan dalam bidang kecerdasan buatan akan semakin tajam setelah insiden ini. Selain itu, perusahaan teknologi global juga diperkirakan akan menghadapi pengawasan lebih ketat dalam aktivitas ekspor impor komponen penting. Penyelundupan chip China menjadi bukti nyata bahwa teknologi kini bukan hanya soal inovasi, tetapi juga bagian dari strategi geopolitik antarnegara.

Leave A Comment

Create your account