Penetrasi Ekspor China Diperkuat Lewat CIIE
Penetrasi Ekspor China menjadi fokus Indonesia di CIIE 2025, ketika paviliun nasional memamerkan kopi, makanan olahan, produk perikanan, dan sarang burung walet di Shanghai. Pameran berskala global ini dimanfaatkan untuk memperluas jaringan pembeli dan distributor lintas provinsi. Delegasi pemerintah menggandeng ITPC dan perwakilan dagang agar temu bisnis berjalan terarah. Industri kecil dan menengah disiapkan dengan materi sertifikasi, pelabelan gizi, dan promosi digital yang relevan dengan preferensi konsumen setempat.
Acara pembukaan dipimpin perwakilan diplomatik, sementara pelaku usaha menjadwalkan pertemuan B2B untuk menutup kontrak jangka menengah. Tim kurasi menekankan kualitas, kontinuitas pasokan, dan harga yang kompetitif, termasuk opsi pembayaran yang aman. Penetrasi Ekspor China juga didorong melalui kerja sama logistik dingin bagi komoditas segar dan paket promosi lintas platform. Dengan pendekatan itu, Indonesia mengincar perluasan pangsa pada kategori makanan dan minuman, komoditas berbasis nikel, serta produk gaya hidup yang naik daun di kota-kota tingkat dua. Target nilai transaksi dinaikkan realistis secara bertahap.
Produk Unggulan dan Target Pasar
Fokus promosi tahun ini menyasar kategori yang cepat berputar dan punya cerita asal yang kuat. Kopi spesialti dipadukan dengan narasi keberlanjutan, sementara mi instan, biskuit, dan camilan sehat ditawarkan dalam kemasan berlabel gizi Mandarin. Untuk hortikultura dan perikanan, eksportir menyiapkan sistem rantai dingin dan sertifikasi karantina agar masuk gerai ritel tanpa hambatan. Penetrasi Ekspor China diperkuat lewat kolaborasi dengan platform e-commerce, KOL kuliner, dan importir regional yang memahami selera lokal. Strategi harga memasang skema uji pasar, bundling produk, dan diskon festival belanja agar akuisisi pelanggan terjadi lebih cepat.
Di luar konsumen ritel, pemasok juga mengincar pembeli korporasi seperti hotel, restoran, dan katering sekolah yang menuntut standar volume stabil. Negosiasi dilakukan bersama bank untuk menyediakan pembiayaan ekspor berbasis purchase order, meminimalkan risiko arus kas pelaku UMKM. Pemerintah memfasilitasi temu bisnis tematik; nikel olahan, pulp, dan CPO difokuskan pada skema hilirisasi dan jejak karbon yang diaudit. Penetrasi Ekspor China mendapat dorongan tambahan melalui kemitraan logistik lintas pelabuhan, memangkas waktu tempuh ke pasar pesisir timur. Di sisi promosi, cerita asal yang otentik, sertifikat halal, dan kepatuhan label alergi menjadi pembeda yang dihargai pembeli keluarga muda, terutama di kota lapis kedua. Konten video singkat memperkuat awareness sekaligus mengarahkan transaksi. Program uji rasa digelar langsung.
Baca juga : Ekspor Kaltim Tiongkok India Meroket
Di ranah kebijakan, pemerintah menyiapkan layanan aftercare bagi eksportir yang mendapatkan calon pembeli selama pameran. Pendampingan meliputi penerjemahan kontrak, verifikasi importir, dan klarifikasi aturan bea masuk, pajak konsumsi, serta prosedur bebas hambatan. Bank dan lembaga pembiayaan turut menawarkan skema asuransi kredit ekspor dan proteksi kurs agar marjin tetap terjaga. Kementerian terkait mengintegrasikan data perizinan, karantina, dan logistik dalam dasbor yang dapat dipantau pelaku usaha. Informasi jadwal kapal, kontainer kosong, dan tarif pengapalan ditampilkan berkala demi mengurangi ketidakpastian biaya.
Selepas pameran, misi dagang lanjutan dijadwalkan ke kota tingkat dua yang sedang tumbuh, dengan fokus memperkuat jaringan distributor regional dan toko ritel modern. Atase perdagangan menyiapkan klinik regulasi untuk menjawab isu label, klaim kesehatan, dan izin promosi di media sosial. Pemerintah daerah didorong membuka sentra pengemasan berstandar ekspor agar UKM mampu memenuhi kuantitas dan konsistensi kualitas. Untuk komoditas industri, promosi mengedepankan hilirisasi, kepastian pasokan, dan kemitraan riset. Penetrasi Ekspor China dikombinasikan dengan diplomasi niaga yang menekankan keberlanjutan, ketertelusuran, dan kepatuhan lingkungan. Evaluasi hasil pameran dilakukan bulanan melalui metrik prospek, kontrak, dan pengapalan, sehingga pembelajaran cepat diterapkan pada agenda tahun depan. Pelaporan digital menelusuri tindak lanjut setiap pertemuan, mengukur konversi, durasi negosiasi, alasan gagal, serta kebutuhan bantuan teknis untuk tahap berikutnya secara periodik.