Minibus Maut Turis China di Bali Ditahan Polisi

November 14, 2025
Minibus Maut Turis China di Bali Ditahan Polisi

Minibus maut turis China di Bali kembali menjadi sorotan setelah polisi menahan Arif Al Akbar, pengemudi berusia 39 tahun yang mengendarai rombongan wisatawan saat kecelakaan terjadi di Buleleng. Kecelakaan pada Jumat pagi itu menewaskan lima warga negara China dan melukai delapan penumpang lainnya yang sedang berlibur di Pulau Dewata. Menurut keterangan kepolisian, minibus yang dikemudikan Arif hilang kendali di jalur menurun dan berkelok sebelum keluar dari badan jalan dan menabrak pohon di area kebun warga.

Setelah serangkaian pemeriksaan, penyidik Satlantas Polres Buleleng menetapkan penahanan terhadap Arif untuk memperdalam dugaan kelalaian dalam insiden minibus maut turis China tersebut. Ia ditahan di Bali guna memudahkan proses rekonstruksi dan audit teknis kendaraan, termasuk pemeriksaan sistem rem dan kondisi ban. Polisi juga berkoordinasi dengan Konsulat China di Denpasar untuk memastikan hak-hak para korban dan keluarganya terpenuhi, mulai dari penanganan jenazah hingga pendampingan bagi wisatawan yang masih dirawat di rumah sakit.

Kronologi Kecelakaan Minibus di Jalur Buleleng

Menurut laporan awal, minibus wisata yang dikemudikan Arif berangkat dari kawasan wisata di Bali selatan menuju daerah Singaraja melalui jalur menurun dan berkelok di Padangbulia, Buleleng. Di tengah rute, kendaraan yang membawa 13 penumpang warga negara China itu diduga melaju terlalu cepat sehingga pengemudi kehilangan kendali saat memasuki tikungan. Dalam hitungan detik, minibus keluar dari badan jalan, menabrak pembatas, lalu masuk ke kebun warga sebelum menghantam pohon besar yang membuat bagian depan kendaraan ringsek dan menjadikan minibus maut turis China sebagai tragedi baru di sektor pariwisata Bali.

Petugas kepolisian dan tim medis yang datang beberapa menit kemudian menemukan lima penumpang sudah dalam kondisi tidak tertolong, sementara delapan lainnya mengalami luka berat maupun ringan. Korban dievakuasi ke dua rumah sakit berbeda di Buleleng untuk mendapatkan perawatan intensif, sedangkan jenazah disiapkan untuk proses identifikasi dan pemulangan ke negara asal. Di lokasi kejadian, Satlantas Polres Buleleng melakukan olah tempat kejadian perkara, mengukur jarak pengereman, serta mengumpulkan keterangan saksi dan rekaman kamera pengawas untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan minibus maut turis China tersebut. Polisi menyebut kondisi jalan nasional di Padangbulia dalam keadaan kering saat kecelakaan terjadi, sehingga faktor kelalaian manusia dan cara pengemudi mengendalikan kendaraan menjadi fokus utama penyelidikan awal.

Baca juga : Jalur Udara Bali Tambah Rute Chengdu dan Cheongju

Usai diperiksa secara intensif, Arif kini berstatus sebagai terperiksa yang ditahan di Mapolres Buleleng sambil menunggu hasil gelar perkara dan pemeriksaan tambahan saksi ahli. Penyidik tengah mengkaji pasal yang berpotensi dikenakan, mulai dari kelalaian yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia hingga ancaman pidana lalu lintas yang lebih berat apabila terbukti abai terhadap standar keselamatan. Kasus minibus maut turis China ini juga mendorong Polda Bali mengevaluasi kembali prosedur pengawasan terhadap perusahaan transportasi wisata, termasuk kewajiban pemeriksaan kendaraan sebelum beroperasi di jalur pegunungan.

Pelaku usaha pariwisata menilai, insiden minibus maut turis China berpotensi menimbulkan kekhawatiran calon wisatawan mancanegara apabila tidak direspons dengan transparan dan cepat. Asosiasi biro perjalanan meminta pemerintah daerah bersama pelaku transportasi wisata memperketat pelatihan sopir, jam kerja, dan pengecekan rutin armada, sambil menyediakan informasi yang jelas bagi wisatawan mengenai standar keselamatan yang diterapkan. Pemerintah pusat dan Pemprov Bali diharapkan menjadikan kasus ini momentum untuk memperbaiki infrastruktur jalur rawan kecelakaan, memperbanyak rambu peringatan, dan memperkuat kampanye berkendara aman bagi seluruh pengguna jalan. Di sisi lain, aparat mengimbau warganet untuk tidak menyebarkan foto maupun video korban secara sembarangan di media sosial, demi menghormati keluarga para wisatawan China dan mencegah beredarnya informasi tidak akurat mengenai kronologi kecelakaan.

Leave A Comment

Create your account