Menlu Sugiono Menggantikan Prabowo Hadiri KTT SCO China

Keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk batal hadir di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Shanghai Cooperation Organisation (SCO) di Tianjin, China, mendapat perhatian besar. Dalam situasi ini, Menlu Sugiono menggantikan Prabowo untuk memimpin delegasi Indonesia. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga konsistensi diplomasi luar negeri meski kondisi dalam negeri tengah menghadapi tantangan serius.
Sugiono tiba di Bandara Internasional Tianjin Binhai pada 31 Agustus 2025, disambut hangat oleh protokol China. Kehadirannya di forum internasional tersebut memastikan bahwa Indonesia tetap terwakili dalam agenda penting kawasan, termasuk pembahasan kerja sama regional dan pembangunan berkelanjutan. Melalui langkah ini, Menlu Sugiono menggantikan Prabowo menjadi simbol keberlanjutan kebijakan luar negeri Indonesia di tengah situasi dinamis.
Sambutan Diplomatik dan Agenda KTT
Kehadiran Sugiono di Tianjin mendapat perhatian langsung dari Presiden China Xi Jinping. Dalam jamuan pembukaan KTT, Sugiono menerima sambutan hangat sekaligus penghormatan diplomatik yang biasanya diberikan kepada kepala negara. Kehadiran Menlu Sugiono menggantikan Prabowo di forum ini menunjukkan bahwa posisi Indonesia tetap dihargai tinggi meskipun Presiden tidak hadir langsung.
Selain protokol sambutan, Sugiono juga aktif dalam sidang multilateral. Ia menegaskan sikap Indonesia terhadap berbagai isu penting, mulai dari stabilitas kawasan, kerja sama ekonomi, hingga penguatan hubungan multilateral. Agenda yang dibahas sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia, terutama dalam memperkuat posisi strategis di kawasan Asia. Dengan kehadirannya, Sugiono memastikan tidak ada celah kosong dalam representasi diplomatik Indonesia di forum bergengsi ini.
Baca juga : Pemimpin Dunia di SCO Hadiri KTT Tianjin 2025
Pembatalan kunjungan Presiden Prabowo disebabkan oleh gelombang kerusuhan dalam negeri yang membutuhkan perhatian langsung. Namun, keputusan mengutus Sugiono dinilai tepat karena menjaga kesinambungan diplomasi. Dengan Menlu Sugiono menggantikan Prabowo, Indonesia menunjukkan fleksibilitas serta komitmen untuk tetap hadir dalam forum internasional meski menghadapi masalah domestik.
Secara politik, hal ini juga menjadi pesan kuat bahwa Indonesia mampu menjaga konsistensi di tengah tantangan. Dunia internasional melihat bahwa negara tetap stabil dan sanggup melanjutkan agenda diplomasi tanpa hambatan berarti. Sugiono menjadi figur yang menunjukkan kesiapan pemerintah untuk mengedepankan kepentingan nasional di panggung dunia. Dengan begitu, peran Indonesia di kawasan tetap diperhitungkan.