Media Asing Soroti Prabowo ke China saat Demo

Kunjungan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, ke Beijing pada awal September 2025 menjadi perbincangan internasional. Sejumlah laporan menunjukkan bagaimana media asing soroti Prabowo yang tetap hadir dalam parade militer besar meski Indonesia tengah dilanda gelombang protes. Situasi ini memunculkan perdebatan, apakah kehadiran Prabowo merupakan sinyal stabilitas atau justru pengabaian terhadap gejolak domestik.
Menurut The Australian, kunjungan itu dilakukan ketika Indonesia “membara” akibat protes yang menyebabkan korban jiwa. Sementara itu, media lain menilai langkah ini sebagai bentuk kepercayaan diri pemerintah bahwa situasi sudah dapat dikendalikan. Narasi media asing soroti Prabowo pun menjadi topik hangat, bukan hanya soal hubungan Indonesia–China, melainkan juga cara publik internasional membaca dinamika politik nasional.
Respons Media dan Konteks Politik
Beberapa media internasional menyoroti kontras antara situasi dalam negeri yang penuh ketegangan dengan agenda luar negeri Prabowo di Beijing. The Australian menuliskan bahwa Prabowo terbang ke China saat protes masih berlangsung, menggambarkan jarak antara kebutuhan domestik dan prioritas diplomatik. Liputan ini memunculkan pertanyaan apakah kehadirannya lebih penting untuk hubungan luar negeri daripada meredakan krisis dalam negeri.
Sementara Reuters melaporkan bahwa pemerintah China memahami keputusan awal Indonesia menunda kunjungan, namun tetap menyambut positif ketika akhirnya Prabowo datang. Dari perspektif Beijing, kehadiran Prabowo memperkuat hubungan strategis kedua negara. Narasi media asing soroti Prabowo ini memperlihatkan bagaimana setiap media membingkai peristiwa sesuai kepentingan nasional mereka. Bagi Indonesia, framing ini menciptakan dualitas: di satu sisi menegaskan posisi penting di panggung global, di sisi lain menimbulkan kritik terkait sensitivitas politik domestik.
Hadir di parade militer China jelas memiliki bobot simbolis. Media asing menilai kehadiran Prabowo di Beijing adalah tanda penghormatan kepada mitra strategis sekaligus pesan bahwa Indonesia tetap hadir di forum global meski menghadapi ujian dalam negeri. Narasi media asing soroti Prabowo mencerminkan persepsi bahwa Prabowo mencoba menunjukkan kepemimpinan yang stabil di mata internasional.
Baca juga : Prabowo Hadiri Parade Kemenangan China ke-80 di Beijing
Namun, dampaknya di dalam negeri tidak seragam. Sebagian masyarakat menilai kunjungan itu tepat karena memperkuat hubungan diplomasi yang penting bagi Indonesia. Sebaliknya, sebagian lain menganggap prioritas seharusnya diberikan kepada penyelesaian krisis dalam negeri. Situasi ini memperlihatkan tantangan ganda yang dihadapi Prabowo: menjaga citra global tanpa kehilangan legitimasi domestik.
Pada akhirnya, isu media asing soroti Prabowo menegaskan bahwa kebijakan luar negeri dan persepsi internasional kini tak bisa dipisahkan dari opini publik di dalam negeri. Setiap langkah diplomasi akan selalu diuji bukan hanya oleh mitra global, tetapi juga oleh rakyat yang menuntut perhatian penuh di saat krisis.