Latihan Militer Laut China Selatan Libatkan Tiga Negara

Agustus 28, 2025
Latihan Militer Laut China Selatan Libatkan Tiga Negara

Latihan militer Laut China Selatan kembali menjadi sorotan dunia setelah Filipina, Australia, dan Kanada melangsungkan latihan gabungan di sekitar Karang Scarborough. Kehadiran tiga negara ini memperlihatkan upaya memperkuat kerja sama pertahanan sekaligus mengirim sinyal politik di tengah meningkatnya ketegangan dengan China. Latihan yang berfokus pada pertahanan udara ini melibatkan kapal perang, jet tempur, dan helikopter dari masing-masing angkatan bersenjata.

Dalam latihan militer Laut China Selatan kali ini, lebih dari 3.600 personel terlibat dalam skenario operasi gabungan. Latihan berlangsung selama 15 hari dan dianggap sebagai yang terbesar sepanjang sejarah kerja sama Filipina dengan Australia. Kanada turut bergabung untuk memperluas kolaborasi pertahanan dan memperlihatkan dukungan terhadap stabilitas kawasan.

Kekuatan Militer Dikerahkan di Laut China Selatan

Tiga kapal perang utama dikerahkan, yakni HMAS Brisbane milik Australia, HMCS Ville de Québec dari Kanada, serta BRP Jose Rizal milik Filipina. Selain itu, pesawat tempur dan helikopter dikerahkan dalam simulasi pertahanan udara modern yang menekankan koordinasi lintas negara. Latihan ini bertujuan meningkatkan interoperabilitas, yaitu kemampuan pasukan dari berbagai negara bekerja bersama secara efektif.

Latihan militer Laut China Selatan ini dilakukan di area yang sering menjadi titik ketegangan, terutama karena China mengklaim sebagian besar wilayah tersebut. Meski tidak ada insiden langsung dengan angkatan laut China, kehadiran kapal asing di dekat Scarborough Shoal tetap diawasi ketat oleh Beijing. Amerika Serikat juga turut mengirim kapal perang untuk melakukan operasi kebebasan navigasi, menandai dukungan tidak langsung terhadap sekutu-sekutunya di kawasan Indo-Pasifik.

Baca juga : Kapal Perusak AS Diusir Militer China di Laut China Selatan

Selain meningkatkan kemampuan militer, latihan ini membawa pesan politik yang kuat. Filipina ingin menunjukkan ketegasan dalam mempertahankan hak maritimnya, sementara Australia dan Kanada menegaskan dukungan terhadap kebebasan navigasi di Laut China Selatan. Langkah ini sekaligus memperlihatkan solidaritas internasional dalam menghadapi klaim sepihak China.

Latihan militer Laut China Selatan dinilai akan memengaruhi dinamika geopolitik kawasan. Di satu sisi, negara-negara peserta memperkuat kerja sama strategis; di sisi lain, potensi gesekan dengan China semakin besar. Pengamat menilai latihan semacam ini dapat meningkatkan risiko insiden tak disengaja di laut. Namun, bagi Filipina dan sekutunya, latihan tersebut dianggap perlu sebagai bentuk kesiapan menghadapi ancaman di wilayah yang diperebutkan.

Leave A Comment

Create your account