Laporan CISCE 2025 Ungkap Tren Baru Rantai Pasok Global

Juli 18, 2025
Laporan CISCE 2025 Ungkap Tren Baru Rantai Pasok Global

Dalam ajang China International Supply Chain Expo (CISCE) 2025 yang berlangsung di Beijing, dunia industri global dikejutkan dengan rilis laporan bertajuk Global Supply Chain Promotion Report 2025. Laporan tersebut memperkenalkan empat indeks utama yang menjadi indikator perkembangan rantai pasok global dalam enam tahun terakhir: Promotion, Connectivity, Innovation, dan Resilience.

Keempat indeks tersebut diukur dengan tahun 2018 sebagai baseline (indeks = 1), dan mengalami peningkatan tajam hingga tahun 2024. Promotion index melonjak menjadi 2.71, menandakan upaya kolaborasi dan promosi rantai pasok secara masif. Connectivity index naik ke angka 1.56, mencerminkan konektivitas antarbisnis dan negara yang semakin solid.

Yang paling mencolok adalah Innovation index yang mencapai 2.16, menegaskan adopsi teknologi canggih seperti AI, big data, dan blockchain dalam operasional rantai pasok. Sementara itu, Resilience index yang mencetak angka 1.22 menjadi sinyal penting bahwa sistem global kini lebih siap menghadapi gangguan tak terduga, termasuk pandemi dan krisis iklim.

Menurut pernyataan resmi dari China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT), peluncuran indeks-indeks ini bertujuan untuk menyediakan parameter objektif dalam memantau evolusi rantai pasok global, sekaligus menjadi acuan bagi pelaku industri dan pembuat kebijakan dalam mengambil keputusan strategis.

Teknologi Digital dan Energi Hijau Jadi Katalis Transformasi

Salah satu sorotan utama dari laporan ini adalah peran besar teknologi dalam mendorong transformasi rantai pasok global. Zhao Ping dari CCPIT menjelaskan bahwa teknologi digital tidak hanya meningkatkan efisiensi logistik dan transparansi distribusi, tetapi juga berperan dalam memperkuat kerja sama antarnegara berkembang dan maju.

Digitalisasi rantai pasok terbukti mampu menciptakan sistem yang lebih adaptif dan berorientasi pada masa depan. Di saat yang sama, teknologi hijau seperti carbon capture and storage (CCS), energi terbarukan, dan pengurangan emisi menjadi bagian integral dari strategi perusahaan besar untuk tetap kompetitif sekaligus berkelanjutan.

Baca juga : China Dorong Industri Masa Depan, Siap Bersaing Global

Tidak hanya berbicara soal efisiensi, transformasi ini juga menyentuh aspek tanggung jawab lingkungan. Perusahaan-perusahaan global kini berlomba menerapkan prinsip green supply chain dalam operasional mereka, sejalan dengan komitmen internasional dalam menekan dampak perubahan iklim.

Tren ini membuka peluang besar bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Dengan memperkuat integrasi teknologi dalam sistem logistik dan industri, serta memperluas kerja sama internasional, Indonesia bisa menjadi bagian penting dari ekosistem rantai pasok global yang baru—lebih hijau, lebih cerdas, dan lebih tangguh.

Leave A Comment

Kategori

Tag



Professionally fabricate client-centered content for superior expertise. Objectively leverage others covalent imperatives vis-a-vis state of the art potentialities. Competently matrix

Email: [email protected]
Phone: 00123 456 789

Kategori

Tag

Cloud Tags

Kategori

Tag

Tag

Create your account