Konser K-pop di China Resmi Kembali Digelar

Setelah sembilan tahun larangan tidak resmi, konser K-pop di China akhirnya kembali bisa dinikmati publik. Girl group Kep1er diumumkan sebagai grup pertama yang akan tampil di Fuzhou, Provinsi Fujian, pada 13 September mendatang. Keputusan ini disambut hangat oleh para penggemar yang telah lama menantikan kembalinya musik K-pop ke panggung hiburan daratan Tiongkok.
Larangan yang dikenal sebagai Hallyu Ban diberlakukan sejak 2016 setelah ketegangan politik terkait penempatan sistem pertahanan THAAD di Korea Selatan. Selama hampir satu dekade, konser, drama, dan aktivitas artis K-pop praktis dibatasi. Kembalinya konser K-pop di China kini dipandang sebagai sinyal positif bagi industri hiburan sekaligus upaya perbaikan hubungan budaya kedua negara.
Meski baru satu grup yang dipastikan tampil, momentum ini diyakini dapat membuka pintu lebih lebar bagi grup lain di masa mendatang.
Sinyal Pelonggaran dan Harapan Industri Hiburan
Kehadiran kembali konser K-pop di China menandakan perubahan kebijakan yang cukup signifikan. Kep1er dipilih sebagai pionir dengan izin resmi pemerintah lokal Fujian. Langkah ini menjadi sinyal pelonggaran yang sangat penting bagi industri hiburan Korea Selatan, terutama setelah bertahun-tahun mengalami kerugian akibat penutupan akses pasar terbesar kedua di dunia.
Penggemar K-pop di China sendiri dikenal sebagai salah satu yang paling antusias. Penjualan album, merchandise, hingga tiket konser di masa lalu selalu menunjukkan angka yang fantastis. Dengan dibukanya kembali akses, analis menilai bahwa industri musik Korea berpotensi meraih keuntungan besar, sekaligus memperkuat hubungan budaya lintas negara.
Bagi para artis dan label besar seperti HYBE maupun SM Entertainment, kembalinya konser K-pop di China adalah peluang emas untuk mengembangkan kembali basis penggemar yang sempat terhenti. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait regulasi ketat dan kemungkinan pembatalan mendadak seperti yang pernah dialami EPEX.
Meski ada optimisme, perjalanan kebangkitan konser K-pop di China masih penuh tantangan. Pemerintah Tiongkok kemungkinan tetap berhati-hati dalam memberikan izin, dan setiap konser akan melalui seleksi ketat. Namun, jika konser Kep1er berjalan sukses, maka dapat menjadi tolok ukur untuk membuka jalan bagi grup-grup lain.
Baca juga : BI Catat Transaksi LCT Jepang China Capai US$12 Miliar
Bagi industri hiburan global, langkah ini juga dianggap strategis. Pasar hiburan di China sangat besar, dan keterlibatan kembali artis K-pop bisa memperluas jangkauan budaya Korea ke skala internasional. Selain itu, interaksi antarnegara melalui musik berpotensi menjadi jembatan diplomasi yang lebih halus di tengah dinamika politik.
Dengan kembalinya konser K-pop di China, para penggemar berharap era baru pertukaran budaya akan kembali terbuka. Musik yang selama ini terhalang politik kini berpeluang kembali menyatukan jutaan penonton di panggung internasional.