Investor China tertarik gandakan investasi di Solo Raya

Sejumlah investor China tertarik masuk ke wilayah Solo Raya, setelah mengunjungi dan berdialog dengan Kadin Surakarta. Delegasi pengusaha dari China dan Malaysia yang hadir di Solo Raya menyampaikan keseriusan mereka menjajaki peluang investasi di berbagai sektor—mulai dari teknologi AI, data center, kesehatan, hingga konstruksi dan mining.
Ketua Kadin Surakarta, Ferry Sephta Indrianto, menyambut hangat komitmen tersebut. Ia memperkenalkan potensi lokal, seperti sektor pariwisata, logistik, UMKM, hingga pendidikan. Kadin juga meyakinkan bahwa berinvestasi di Solo Raya mendapatkan prioritas dan kemudahan. Pernyataan ini semakin memperkuat gambaran bahwa investor China tertarik untuk memperluas jangkauan bisnis mereka ke aglomerasi ini.
Jenis investasi dan sinergi yang dijajaki
Para investor China tertarik mengeksplorasi peluang dari sektor teknologi tinggi hingga infrastruktur. Mereka menunjukkan ketertarikan pada teknologi AI yang digunakan dalam pengembangan industri modern, perencanaan data center, penguatan layanan kesehatan, konstruksi skala besar, serta sektor mining untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Ferry Indrianto menyampaikan bahwa pemerintah daerah menyiapkan ruang kolaborasi dan bantuan regulasi agar investasi ini dapat memicu multiplier effect. Termasuk, investor yang memiliki jaringan distribusi di Tiongkok menawarkan dukungan ekspor produk UMKM Solo Raya—memberi peluang baru bagi pelaku usaha lokal.
Momentum ini muncul sebagai bagian dari strategi aglomerasi Solo Raya—kolaborasi antar kabupaten dan kota (Solo, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, Sragen, dan Wonogiri). Dengan investor China tertarik aktif menjajaki kerja sama, peluang untuk transformasi ekonomi wilayah semakin terbuka lebar.
Baca juga : Shanghai WAIC 2025 Tegaskan Persaingan AI AS dan China
Kedatangan dan minat investasi tersebut dipandang sangat strategis. Investor China tertarik bukan semata soal modal, melainkan sebagai katalis inovasi dan ekspansi pasar. Semakin besar investasi masuk, semakin besar peluang penyerapan tenaga kerja dan pembelajaran terhadap teknologi modern.
Selain itu, pemerintah daerah dan Kadin menegaskan bahwa kesempatan ini harus jadi stimulus penguatan UMKM—khususnya melalui forum seperti Solo Great Sale atau forum investasi lokal yang melibatkan Dekranas, BKPM, dan kementerian terkait. Investor China tertarik mencerminkan daya tarik kawasan, sekaligus momentum untuk peningkatan daya saing, kolaborasi lintas sektor, dan penguatan ekosistem ekonomi Solo Raya ke depan.