Insiden Kapal Induk China Disorot Dalam Laporan Pentagon
Insiden Kapal Induk kembali disorot setelah video Kompas menyinggung laporan tahunan Pentagon tentang arah pembangunan Angkatan Laut China. Dalam laporan itu, Beijing dinilai menargetkan penambahan enam kapal induk dalam 10 tahun sehingga totalnya bisa mendekati sembilan unit pada 2035. Proyeksi tersebut memicu perhatian karena kapal induk dipandang sebagai simbol kemampuan proyeksi kekuatan di laut lepas.
Pentagon juga mencatat kapal induk ketiga, Fujian, sudah menjalani uji laut awal dan diproyeksikan memperkuat operasi kelompok tempur di kawasan. Pejabat keamanan AS menilai laju modernisasi itu bisa mengubah keseimbangan maritim, terutama di Asia-Pasifik, ketika patroli dan latihan kian intens. Meski demikian, Insiden Kapal Induk disebut masih menghadapi tantangan produksi, pelatihan awak, dan kesiapan sayap udara agar operasional penuh.
Di Beijing, isu ini diposisikan sebagai kebutuhan pertahanan dan perlindungan jalur pelayaran. Negara tetangga menilai kapasitas baru bisa menaikkan risiko salah hitung di laut. Pengamat mendorong transparansi latihan secara lebih ketat untuk mencegah insiden.
Proyeksi Pentagon dan Kapal Induk Fujian
Laporan Pentagon menilai penambahan kapal induk akan memperkuat kemampuan China menggelar operasi jauh dari pantai, mulai dari perlindungan jalur logistik hingga demonstrasi kekuatan. Menurut penilaian itu, Insiden Kapal Induk tidak hanya soal jumlah lambung kapal, tetapi juga kesiapan doktrin dan komando gabungan. Proyeksi tersebut menyebut total armada bisa mendekati sembilan kapal induk pada 2035 bila produksi berjalan konsisten.
Kapal induk Fujian, yang memakai sistem peluncur elektromagnetik, disebut menjadi lompatan dibanding dua kapal induk sebelumnya yang masih bertumpu pada ramp. Uji laut awal dipantau sebagai indikator kemajuan, namun fase sertifikasi biasanya panjang karena melibatkan sistem penerbangan, sensor, dan keselamatan dek. Pentagon menilai kualitas sayap udara, ketersediaan pesawat peringatan dini, serta logistik suku cadang akan menentukan tingkat tempur sesungguhnya.
Di luar kapal induk, laporan itu menyorot modernisasi kemampuan serangan jarak jauh, siber, dan ruang angkasa yang bisa mendukung operasi maritim. Karena itu, Insiden Kapal Induk dipandang terkait dengan ekosistem yang lebih luas, termasuk kapal pengawal, kapal selam, dan jaringan pengintaian. Jika rantai pendukungnya matang, kelompok tempur kapal induk dapat beroperasi lebih lama, meningkatkan frekuensi patroli, dan memperbesar tekanan di titik sengketa. Analis menilai pengoperasian kapal induk juga menuntut latihan lintas-matra yang mahal dan berkelanjutan, dari awak dek hingga pengendalian udara.
Di Washington, proyeksi kapal induk China memicu dorongan agar strategi maritim diperbarui, termasuk kesiapan pangkalan, logistik, dan industri galangan. Pentagon menilai penambahan platform besar akan diikuti peningkatan kapal pengawal dan kapal pendukung, sehingga pola patroli bisa makin rapat. AS dan mitra regional juga memperkuat latihan interoperabilitas untuk menjaga akses laut terbuka dan mengurangi ruang kejutan strategis. Di parlemen, pembahasan anggaran dan produksi kapal perang baru ikut menguat, seiring kebutuhan mempertahankan keunggulan teknologi.
Baca juga : Skenario Taiwan 2027 Jadi Sorotan Laporan Pentagon
Di kawasan, Insiden Kapal Induk menjadi sinyal bahwa persaingan kekuatan laut akan berlangsung panjang, bukan sekadar isu satu dekade. Jepang, Filipina, dan Australia mengaitkannya dengan kebutuhan pemantauan, berbagi informasi, serta kesiapan respons darurat di jalur pelayaran utama. Sementara itu, negara ASEAN cenderung mendorong stabilitas agar rivalitas tidak mengganggu perdagangan, energi, dan investasi.
Pengamat mengingatkan bahwa penambahan kapal induk sering diikuti intensitas latihan udara dan manuver dekat wilayah sengketa, yang meningkatkan risiko salah hitung. Karena itu, mekanisme komunikasi krisis, standar keselamatan penerbangan, dan aturan pertemuan di laut dinilai perlu diperkuat bersama. Jika kanal diplomasi dan teknis berjalan, kompetisi dapat dikelola tanpa mendorong eskalasi yang merugikan publik dan perekonomian regional. Langkah membangun kepercayaan, seperti notifikasi latihan dan hotline komandan, dapat menahan insiden kecil sebelum membesar di tengah tensi politik.