Industri Surya India Tantang Dominasi China

September 6, 2025
Industri Surya India Tantang Dominasi China

Ledakan investasi pabrik modul dan sel fotovoltaik mendorong optimisme baru bahwa industri surya India siap masuk liga utama. Pemerintah memperkuat sisi hulu–hilir melalui insentif produksi, pembatasan impor tertentu, dan pengadaan listrik energi terbarukan skala besar. Arah kebijakan ini dinilai memberi kepastian pasar bagi produsen domestik sekaligus menarik investasi penunjang seperti kaca surya, film EVA, hingga inverter.

Di saat bersamaan, pelaku usaha memperluas kapasitas untuk menangkap permintaan proyek utilitas dan atap (rooftop). Tantangan tetap ada—mulai dari bahan baku polysilicon hingga pembiayaan murah—namun koordinasi lintas kementerian, lembaga keuangan, dan pemerintah negara bagian disebut kian rapi. Jika momentum terjaga, India berpeluang memperkecil ketergantungan impor dan mempertegas posisi sebagai hub manufaktur panel di Asia.

Pendorong Pasar & Strategi Manufaktur

Dorongan utama datang dari pertumbuhan permintaan domestik, tender energi terbarukan jangka panjang, serta target kapasitas yang ambisius. Produsen merespons dengan integrasi vertikal: dari sel ke modul, bahkan ke ingot–wafer bagi sebagian pemain. Strategi ini menekan biaya logistik, menstabilkan kualitas, dan mempercepat sertifikasi untuk proyek utilitas. Selain itu, kemitraan dengan lembaga riset dan universitas diarahkan pada efisiensi sel tipe TOPCon/heterojunction, sehingga performa modul naik tanpa lonjakan biaya besar.

Di sisi pembiayaan, bank publik dan swasta mulai menawarkan skema hijau berjangka panjang; pengembang juga memanfaatkan pasar modal untuk proyek PLTS berskala gigawatt. Kebijakan bea masuk yang terukur serta fasilitas kawasan industri energi bersih ikut menjaga daya saing. Dengan fondasi ini, industri surya India tidak hanya mengejar volume, tetapi juga peningkatan kandungan lokal agar rantai nilai bernilai tambah berada di dalam negeri.

Baca juga : Wajar Trump Sombong, AS Tantang China India Rusia

Kendala utama masih bertumpu pada bahan baku hulu—polysilicon dan wafer—yang globalnya didominasi segelintir pemain. Pemerintah mendorong investasi hulu melalui insentif produksi dan kepastian permintaan jangka panjang, sembari memacu riset daur ulang modul untuk menekan ketergantungan impor. Perbaikan infrastruktur listrik dan logistik pelabuhan juga diprioritaskan agar biaya ekspor turun dan jadwal pengapalan lebih pasti bagi pelanggan mancanegara.

Peluang pasar terbuka lebar di Asia Selatan, Timur Tengah, hingga Afrika, terutama untuk proyek tenaga surya skala utilitas dan hybrid storage. Produsen menyiapkan portofolio bankable—jaminan kinerja, layanan purna jual, dan garansi panjang—guna memenuhi standar finansial lembaga pembiayaan internasional. Jika eksekusi kebijakan konsisten, industri surya India berpotensi menggeser peta persaingan regional: memperluas ekspor, memperkuat ketahanan energi domestik, dan menjadi pilihan alternatif di tengah diversifikasi rantai pasok global.

Leave A Comment

Create your account