IHSG Menguat 1,28 Persen, Terbaik di Bursa Asia Sesi I
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kinerja impresif pada sesi I perdagangan Rabu, 13 Agustus 2025. IHSG menguat 1,28 persen, menutup perdagangan sementara di level 7.891,28 poin. Pencapaian ini menempatkan IHSG sebagai salah satu bursa dengan performa terbaik di kawasan Asia pada sesi tersebut.
Kenaikan ini ditopang oleh optimisme investor terhadap prospek perekonomian domestik, didukung data ekonomi positif dan arus masuk modal asing. Volume perdagangan mencapai 20,04 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp11,265 triliun. Selain itu, indeks LQ45 turut menguat 0,70 persen ke posisi 829,04 poin, menunjukkan penguatan di saham-saham berkapitalisasi besar.
Kinerja positif ini menjadi sinyal kuat bahwa pasar modal Indonesia tetap menjadi destinasi menarik bagi investor, meski di tengah dinamika global yang masih penuh tantangan.
Faktor Pendorong Penguatan IHSG
Beberapa faktor memicu IHSG menguat 1,28 persen pada sesi I. Pertama, sentimen positif dari pasar global yang stabil setelah rilis data inflasi Amerika Serikat yang sesuai ekspektasi, mendorong minat investor terhadap aset berisiko. Kedua, penguatan harga komoditas seperti batu bara dan CPO turut mengangkat kinerja saham sektor terkait di Bursa Efek Indonesia.
Aliran dana asing juga berperan besar, dengan investor luar negeri tercatat melakukan pembelian bersih pada sejumlah saham unggulan. Hal ini memberikan dorongan tambahan terhadap likuiditas dan stabilitas harga saham.
Selain itu, rencana pemerintah terkait percepatan proyek infrastruktur dan kebijakan moneter yang akomodatif memberikan keyakinan bahwa prospek ekonomi akan tetap terjaga. Katalis positif ini membuat pelaku pasar optimis, sehingga mendorong indeks melesat dalam satu sesi perdagangan.
Dengan IHSG menguat 1,28 persen, prospek pasar modal Indonesia ke depan dinilai cukup cerah. Namun, para analis mengingatkan bahwa volatilitas global masih menjadi faktor yang perlu diwaspadai, termasuk potensi perubahan kebijakan suku bunga The Fed dan perkembangan geopolitik dunia.
Baca juga : IHSG Mendatar Perpanjangan Negosiasi AS-China
Investor disarankan untuk tetap selektif dalam memilih saham, fokus pada sektor yang memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang. Saham-saham di sektor perbankan, komoditas, dan infrastruktur disebut memiliki peluang positif dalam beberapa bulan ke depan.
Kinerja IHSG pada sesi ini menjadi bukti bahwa pasar modal Indonesia memiliki resiliensi tinggi. Jika sentimen positif berlanjut, bukan tidak mungkin target jangka pendek indeks di atas 8.000 poin dapat tercapai dalam waktu dekat, menjaga momentum IHSG menguat 1,28 persen sebagai pendorong optimisme investor.