Enam Mahasiswa Tewas Saat Kunjungan Tambang di China

Insiden tragis menimpa enam mahasiswa teknik dari Northeastern University di Shenyang, Tiongkok, yang meninggal dunia saat melakukan kunjungan akademik ke fasilitas pengolahan bijih tambang milik China National Gold Group di Inner Mongolia. Kecelakaan terjadi pada Rabu pagi, 23 Juli 2025, ketika grating penutup tangki pengolahan runtuh, menyebabkan mereka terjatuh ke dalam cairan kimia tambang.
Kejadian ini menimbulkan duka mendalam di kalangan masyarakat Tiongkok dan menyulut amarah publik yang mempertanyakan lemahnya standar keselamatan kerja di lokasi industri, terutama yang melibatkan mahasiswa magang atau kunjungan belajar. Tagar #ChinaGoldApology menjadi viral di media sosial domestik seperti Weibo, dengan jutaan warganet menuntut transparansi investigasi serta pertanggungjawaban dari perusahaan tambang tersebut.
Perusahaan tambang yang bertanggung jawab merupakan anak usaha dari Zhongjin Gold, salah satu perusahaan pertambangan terbesar di China. Mereka mengklaim telah mengikuti prosedur keselamatan standar, namun netizen dan beberapa pengamat menyebutkan bahwa fasilitas tersebut diketahui memiliki sistem pengawasan yang lemah, dan beberapa bagian strukturnya sudah tampak rapuh sebelum kejadian.
Kronologi Kejadian dan Respons Awal
Menurut laporan awal pemerintah lokal Inner Mongolia, insiden bermula saat mahasiswa melakukan tur edukatif ke salah satu bagian pabrik pemrosesan mineral. Mereka diarahkan untuk berdiri di atas plat grating yang menutup tangki berisi slurry—campuran cairan dan partikel mineral—untuk melihat proses flotasi.
Namun, grating tersebut tidak kuat menahan beban, menyebabkan enam mahasiswa terjatuh secara bersamaan ke dalam tangki. Upaya penyelamatan dilakukan dalam waktu cepat, tetapi keenam korban tidak bisa diselamatkan. Seorang dosen pendamping turut mengalami luka ringan dan trauma.
Pemerintah daerah segera membentuk tim investigasi gabungan yang melibatkan otoritas keselamatan kerja, kementerian pendidikan, serta pihak universitas. Aktivitas operasional tambang langsung dihentikan sementara hingga hasil penyelidikan lebih lanjut diumumkan.
Kematian enam mahasiswa ini menambah daftar panjang kecelakaan kerja di industri pertambangan China. Wilayah Inner Mongolia sebelumnya sudah beberapa kali dilaporkan mengalami insiden serupa, termasuk insiden longsor tambang batu bara yang menewaskan puluhan orang tahun lalu.
Baca juga : 6 Mahasiswa Tewas di Tambang China, Ini Kronologinya
Banyak pihak menilai bahwa sistem kunjungan akademik ke area industri berisiko tinggi seperti tambang harus ditinjau ulang secara menyeluruh. Regulasi yang lebih ketat diperlukan untuk menjamin bahwa mahasiswa tidak dijadikan ‘korban eksperimental’ dalam program edukasi industri.
Di sisi lain, universitas juga diminta lebih cermat dalam memilih mitra industri, memastikan setiap lokasi kunjungan memenuhi standar keselamatan yang tinggi. Northeastern University sendiri telah menyatakan belasungkawa dan menyatakan komitmen untuk mendampingi keluarga korban secara hukum dan psikologis.