Dino Patti Usul Prabowo Batal ke China

Agustus 30, 2025
Dino Patti Usul Prabowo Batal ke China

Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, menyampaikan usulan agar Presiden Prabowo Subianto batal ke China di tengah meningkatnya ketegangan politik dalam negeri. Ia menilai, kondisi Indonesia yang sedang bergolak menuntut kehadiran langsung seorang pemimpin untuk menjaga stabilitas.

Melalui akun X resminya, Dino menegaskan bahwa perjalanan luar negeri bukanlah prioritas saat ini. Ia bahkan mengusulkan agar agenda diplomatik tersebut diwakilkan kepada Menteri Luar Negeri Sugiono. Menurutnya, rakyat lebih membutuhkan simbol kehadiran dan kepedulian dari pemimpin nasional dibandingkan aktivitas protokoler di luar negeri.

Alasan Penundaan Kunjungan Kenegaraan

Pernyataan Dino muncul saat Indonesia menghadapi gelombang demonstrasi besar yang dipicu berbagai isu politik dan sosial. Dalam situasi seperti ini, usulan Prabowo batal ke China dianggap relevan demi menjaga kepercayaan publik. Kehadiran presiden di dalam negeri dapat memperlihatkan bahwa pemerintah peduli terhadap keresahan masyarakat.

Selain itu, banyak pengamat menilai, kunjungan ke luar negeri di tengah krisis domestik bisa menimbulkan persepsi negatif. Publik bisa menganggap pemerintah abai, sehingga memperlemah legitimasi politik presiden. Di sisi lain, agenda diplomatik tetap bisa dijalankan melalui perwakilan resmi, sehingga kepentingan bilateral tidak terhambat.

Dengan langkah ini, Indonesia tetap bisa menjaga hubungan dengan China, namun tanpa mengorbankan kepentingan dalam negeri yang sedang mendesak. Tindakan seperti ini dinilai lebih bijak untuk meredam ketegangan politik dan menunjukkan empati terhadap rakyat.

Apabila saran Prabowo batal ke China benar-benar diambil, publik kemungkinan besar akan menyambut positif. Hal ini dapat memperkuat citra kepemimpinan Prabowo sebagai pemimpin yang mendahulukan rakyat. Namun sebaliknya, jika agenda tetap dilanjutkan, risiko politik bisa meningkat dengan munculnya kritik tajam dari masyarakat maupun oposisi.

Baca juga : Prabowo Hadiri Parade Kemenangan China ke-80 di Beijing

Selain itu, keputusan ini juga dapat memengaruhi dinamika politik regional. Penundaan bukan berarti melemahkan hubungan bilateral, melainkan menekankan bahwa kepentingan rakyat selalu berada di garis depan. Dalam jangka panjang, langkah tersebut bisa menjadi contoh bagaimana diplomasi dapat berjalan beriringan dengan tanggung jawab domestik.

Pada akhirnya, wacana Prabowo batal ke China mencerminkan ekspektasi publik terhadap kepemimpinan yang lebih responsif. Rakyat menginginkan pemimpin yang hadir saat krisis, mendengar suara mereka, dan memberi solusi nyata di dalam negeri sebelum melangkah ke panggung global.

Leave A Comment

Create your account