senjata laser LY-1 resmi dipamerkan pemerintah China dalam parade militer di Lapangan Tiananmen, 3 September 2025. Momen ini menandai debut publik sistem senjata energi terarah berbasis kapal yang disebut mampu menghadapi ancaman drone, rudal antikapal, hingga sensor optik musuh. Hadirnya senjata laser LY-1 mempertegas ambisi Beijing menguasai teknologi pertahanan generasi baru sekaligus memperlihatkan peta kekuatan maritim yang semakin modern.

Berbeda dengan sistem konvensional, LY-1 bekerja dengan prinsip “lock-on equals shoot-on”, tanpa jeda antara penguncian target dan tembakan. Teknologi ini dipandang sebagai game-changer, menjadikan senjata laser LY-1 simbol efisiensi sekaligus alat strategis menghadapi ancaman cepat di lautan.

Kapabilitas Teknologi dan Peran Strategis

Sebagai senjata energi tinggi, senjata laser LY-1 memiliki keunggulan dalam intersepsi sasaran berkecepatan tinggi. Drone kamikaze, rudal antikapal, hingga sistem optik lawan dapat dilumpuhkan dengan tembakan presisi berbasis energi, tanpa perlu amunisi fisik. Efisiensi ini dinilai membuat biaya operasional per intersepsi jauh lebih rendah dibanding misil konvensional.

Dalam parade, LY-1 ditampilkan bersama sistem pertahanan udara HQ-16C dan HQ-10A, menunjukkan konsep pertahanan berlapis yang diterapkan Tiongkok. Kapal perang dan kendaraan besar dipilih sebagai platform karena kebutuhan energi tinggi untuk mengoperasikan sistem ini. Pakar pertahanan menilai keberadaan senjata laser LY-1 menjadi langkah penting dalam modernisasi arsenal maritim Tiongkok, mengukuhkan posisinya dalam rivalitas teknologi militer global.

Selain kapabilitas teknis, penggunaan LY-1 juga dipandang sebagai demonstrasi kekuatan politik. Kehadirannya di parade militer terbesar Tiongkok bukan sekadar pamer teknologi, tetapi juga sinyal bahwa negara ini siap memimpin kompetisi senjata energi terarah di masa depan.

Debut publik senjata laser LY-1 memicu respons beragam dari komunitas internasional. Negara-negara Barat menyoroti keunggulan strategis yang dimiliki sistem ini, terutama dalam konteks pertempuran laut di Asia Pasifik. Dengan kemampuan mengintersepsi tanpa batasan amunisi, LY-1 berpotensi mengubah perhitungan strategis angkatan laut dunia.

Baca juga : China Bantah Tudingan Trump Soal Konspirasi

Kritikus menyebut langkah China sebagai bentuk eskalasi yang bisa memicu perlombaan teknologi militer baru. Amerika Serikat dan sekutunya kemungkinan akan mempercepat pengembangan sistem serupa agar tidak tertinggal. Sementara itu, analis menilai bahwa penggunaan senjata energi terarah seperti LY-1 akan semakin memperkecil peran artileri tradisional, menandai babak baru peperangan modern.

Pada akhirnya, pameran perdana senjata laser LY-1 tidak hanya soal inovasi militer, tetapi juga pesan geopolitik. Dengan memadukan efisiensi, presisi, dan daya hancur tinggi, Tiongkok ingin menunjukkan bahwa mereka siap menantang dominasi teknologi pertahanan global di abad ke-21.