China Evakuasi Warga dari Iran dan Israel, Peringatkan Kemacetan di Perbatasan

Juni 21, 2025
China Evakuasi Warga dari Iran dan Israel, Peringatkan Kemacetan di Perbatasan

Beijing, 21 Juni 2025 – Pemerintah Tiongkok melakukan langkah cepat dalam mengevakuasi lebih dari 1.600 warganya dari Iran dan ratusan lainnya dari Israel, menyusul meningkatnya ketegangan dan konflik bersenjata antara kedua negara tersebut. Langkah ini dilakukan melalui jalur udara dan darat, dengan koordinasi lintas negara demi memastikan keselamatan warga negara asing di zona konflik.

Latar Belakang Konflik Israel–Iran 2025

Konflik terbaru meletus setelah Israel meluncurkan serangan udara ke situs militer dan nuklir Iran, yang kemudian dibalas dengan peluncuran rudal oleh Iran ke kota strategis seperti Haifa dan Tel Aviv. Situasi ini mendorong berbagai negara, termasuk Tiongkok, untuk segera mengevakuasi warganya dari zona perang.

Selain korban sipil, serangan lintas negara juga menyebabkan kerusakan infrastruktur penting, membuat akses transportasi umum menjadi terbatas dan berisiko tinggi.

Evakuasi 1.600 Warga Tiongkok dari Iran

Melalui pernyataan resmi yang dirilis Kementerian Luar Negeri Tiongkok, juru bicara Guo Jiakun menyatakan bahwa sekitar 1.600 warga Tiongkok telah dievakuasi dari Iran secara bertahap. Proses evakuasi dilakukan baik melalui jalur darat ke Azerbaijan, Turkmenistan, Irak, dan Armenia, maupun melalui penerbangan charter terbatas dari bandara aman di wilayah utara Iran.

“Langkah ini adalah bagian dari tanggung jawab pemerintah untuk memastikan keselamatan seluruh warga negara Tiongkok di luar negeri,” ujar Guo dalam konferensi pers di Beijing.

Ratusan Dievakuasi dari Israel via Perbatasan Mesir

Sementara itu, warga Tiongkok di Israel telah diarahkan untuk menuju Taba Border Crossing menuju Mesir. Jalur ini menjadi satu-satunya rute yang masih relatif aman dan terbuka sejak pertempuran darat meningkat di perbatasan Gaza dan Lebanon.

Pemerintah Tiongkok menyediakan bus khusus dan perlindungan diplomatik untuk memfasilitasi proses keluar dari Israel secara tertib. Namun, keterbatasan waktu dan antrian panjang di titik perbatasan menjadi tantangan tersendiri dalam proses tersebut.

Peringatan Kemacetan di Jalur Darat

Pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan peringatan resmi kepada seluruh warganya yang belum dievakuasi untuk bersiap menghadapi kemacetan di perbatasan, terutama pada jalur Astara (Iran–Azerbaijan) dan Bajgiran (Iran–Turkmenistan). Penumpukan kendaraan dan pengungsi dari berbagai negara mengakibatkan keterlambatan hingga 15–20 jam di beberapa titik.

Kementerian juga meminta para WNI (warga negara asing) agar tidak melakukan perjalanan mandiri tanpa arahan dari otoritas diplomatik, demi meminimalkan risiko.

Respon Internasional dan Operasi Evakuasi Global

Tiongkok bukan satu-satunya negara yang melakukan evakuasi massal. Negara lain seperti India, Jepang, Prancis, dan Amerika Serikat juga melakukan operasi serupa melalui jalur laut, udara, dan darat. Krisis kemanusiaan ini memicu seruan dari PBB dan Uni Eropa agar gencatan senjata segera diterapkan dan jalur evakuasi tetap terbuka bagi seluruh warga sipil.

Evakuasi warga Tiongkok menjadi bagian dari misi diplomatik skala besar untuk menjaga citra internasional dan melindungi kepentingan geopolitik negara tersebut di Timur Tengah.

Diplomasi Tiongkok di Tengah Konflik

Tiongkok, yang selama ini menjaga hubungan baik dengan Iran dan juga memiliki kedekatan ekonomi dengan Israel, terus melakukan pendekatan diplomatik melalui perwakilan di Tel Aviv, Tehran, dan Kairo.

Guo Jiakun menambahkan bahwa pemerintah Tiongkok “menyerukan penahanan diri kedua pihak” dan berharap konflik tidak berkembang menjadi perang regional terbuka. Tiongkok juga berkomitmen untuk mendukung stabilitas kawasan Timur Tengah dengan cara-cara damai dan mediasi.

Dampak Strategis dan Rencana Jangka Panjang

Langkah evakuasi ini juga mencerminkan pentingnya mitigasi risiko untuk warga negara Tiongkok di luar negeri, terutama di kawasan rawan konflik. Ke depannya, pemerintah akan:

  • Memperkuat sistem peringatan dini untuk warga Tiongkok di luar negeri.
  • Memperluas kerjasama dengan negara transit.
  • Meningkatkan kapasitas diplomatik dalam misi penyelamatan.

Dalam konteks lebih luas, konflik ini juga berpotensi mempengaruhi proyek-proyek Belt and Road Initiative yang bersinggungan dengan Iran maupun Israel.

Evakuasi ribuan warga Tiongkok dari Iran dan Israel adalah refleksi dari komitmen tinggi pemerintah Tiongkok dalam melindungi rakyatnya di luar negeri. Dengan diplomasi aktif, logistik terkoordinasi, serta kesiapan menghadapi krisis, Tiongkok menunjukkan posisinya sebagai aktor utama dalam panggung geopolitik global.

Meskipun tantangan seperti kemacetan di perbatasan dan penutupan bandara terus membayangi, pemerintah terus memastikan proses evakuasi berlangsung aman dan terkendali.

Leave A Comment

Kategori

Tag



Professionally fabricate client-centered content for superior expertise. Objectively leverage others covalent imperatives vis-a-vis state of the art potentialities. Competently matrix

Email: [email protected]
Phone: 00123 456 789

Kategori

Tag

Categories

Cloud Tags

Kategori

Tag

Tag

Create your account