Dalam forum diplomatik di Yunnan, China dorong damai Kamboja-Thailand dengan menekankan pentingnya dialog dan rekonsiliasi setelah ketegangan perbatasan. Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, menyerukan agar kedua negara Asia Tenggara ini membangun kembali kepercayaan dan bekerja sama untuk mencegah konflik berulang.

Upaya ini dilakukan bersamaan dengan forum kerja sama Lancang-Mekong yang mempertemukan berbagai pihak untuk memperkuat stabilitas regional. Dalam kesempatan tersebut, Wang Yi menegaskan bahwa konflik perbatasan tidak hanya merugikan Kamboja dan Thailand, tetapi juga berdampak pada perdamaian kawasan. Oleh karena itu, China dorong damai Kamboja-Thailand melalui pendekatan diplomasi aktif dan kerja sama multilateral.

Selain dialog politik, China menawarkan dukungan di berbagai bidang, mulai dari pertanian, energi, teknologi, hingga penegakan hukum lintas batas. Hal ini menjadi bukti keseriusan Beijing dalam menciptakan kawasan yang lebih aman dan stabil. Langkah China dorong damai Kamboja-Thailand ini dipandang penting agar hubungan bilateral tetap terjaga harmonis.

Dukungan Multi-Sektor untuk Stabilitas

China menegaskan bahwa rekonsiliasi harus diikuti oleh pembangunan bersama. Oleh karena itu, China dorong damai Kamboja-Thailand dengan memberikan tawaran konkret berupa bantuan di sektor pertanian, energi terbarukan, pengelolaan lingkungan, dan teknologi transportasi ramah lingkungan.

Selain itu, China juga menekankan kerja sama dalam penegakan hukum, pengendalian perbatasan, serta pencegahan kejahatan lintas negara. Dengan begitu, stabilitas politik dapat ditopang oleh kemajuan ekonomi dan keamanan bersama.

Keterlibatan aktif Beijing ini menunjukkan bahwa stabilitas di Asia Tenggara merupakan bagian dari kepentingan strategisnya. Dengan memperkuat kepercayaan antarnegara, China dorong damai Kamboja-Thailand bukan hanya untuk kepentingan bilateral, tetapi juga untuk menjaga dinamika regional agar tetap kondusif.

Langkah diplomasi ini disambut positif oleh banyak pihak yang melihat pentingnya peran Beijing sebagai mediator. Dengan mengedepankan dialog, China dorong damai Kamboja-Thailand dianggap mampu menjadi solusi jangka panjang.

Baca juga : Bareskrim Ungkap Jaringan Judi Online Internasional, 22 Tersangka Diamankan

Selain mendukung perdamaian bilateral, China juga menyuarakan pentingnya proses demokrasi di negara tetangga seperti Myanmar. Dukungan terhadap pemilu yang adil dan stabilitas politik kawasan dinilai akan memperkuat ketahanan regional.

Upaya ini menegaskan bahwa konflik perbatasan tidak boleh dibiarkan berlarut. Dengan dukungan multi-sektor, peran aktif diplomasi, dan komitmen rekonsiliasi, China dorong damai Kamboja-Thailand menjadi simbol pentingnya kerja sama regional untuk mencapai perdamaian yang berkelanjutan di Asia Tenggara.