China Ciptakan Baja Super CHSN01 untuk Reaktor Fusi
Ilmuwan di China kembali mencatatkan pencapaian penting dalam dunia sains dan teknologi dengan menciptakan baja mutakhir bernama CHSN01 (China High-Strength Low-Temperature Steel No. 1). Baja ini dikembangkan khusus untuk menghadapi kondisi ekstrem dalam reaktor tenaga fusi nuklir, termasuk suhu sangat rendah dan medan magnet intens. Temuan ini diumumkan publik oleh tim dari Institute of Plasma Physics, Chinese Academy of Sciences (ASIPP) dan dilaporkan oleh South China Morning Post pada awal Agustus 2025.
Reaktor fusi nuklir digadang-gadang sebagai sumber energi masa depan yang bersih dan berkelanjutan. Namun, pengembangan teknologi ini terkendala oleh tantangan besar pada sisi material. Reaktor fusi membutuhkan baja yang mampu bertahan pada suhu mendekati nol absolut (−269°C) dan medan magnet berkekuatan lebih dari 13 tesla. Di sinilah CHSN01 hadir sebagai solusi yang sebelumnya dianggap “mustahil” untuk diwujudkan secara teknis.
Tahan Suhu Ekstrem dan Medan Magnet Besar
CHSN01 merupakan baja jenis austenitic stainless steel yang telah dimodifikasi secara ilmiah untuk meningkatkan kekuatan mekanisnya dalam kondisi cryogenic. Berdasarkan pengujian, baja ini memiliki kekuatan luluh hingga 1.500 MPa pada suhu 4,2 Kelvin — sekitar 40% lebih kuat dibandingkan bahan baja yang sebelumnya digunakan dalam proyek ITER, reaktor fusi internasional yang sedang dibangun di Eropa.
Keunggulan lainnya, CHSN01 mampu menjaga integritas struktural ketika digunakan sebagai pelapis konduktor dalam sistem magnet tengah (central solenoid) reaktor fusi. Ini sangat penting karena sistem magnet merupakan inti dari proses pengendalian plasma dalam reaktor, dan harus mampu menahan gaya Lorentz yang besar tanpa mengalami retak atau deformasi.
Baja ini tidak hanya diuji di laboratorium, tetapi juga telah diterapkan langsung pada pembangunan China Fusion Engineering Test Reactor (CFETR), reaktor fusi skala besar yang sedang dirancang sebagai jembatan menuju teknologi fusi komersial.
Baca juga : China Kuasai Jumlah Model AI Global Berdasarkan WAIC 2025
Pengembangan CHSN01 merupakan bagian dari strategi besar China untuk memimpin dalam teknologi energi bersih, khususnya fusi nuklir. Selain mengurangi ketergantungan pada material luar negeri, langkah ini juga mempercepat realisasi energi bersih dengan emisi nol karbon dan tanpa risiko meltdown seperti pada reaktor fisi konvensional.
Analis internasional menilai bahwa keberhasilan China dalam menciptakan baja CHSN01 menempatkan negara tersebut pada posisi unggul dibandingkan negara-negara pesaingnya dalam proyek fusi global. Keberhasilan ini juga membuka peluang besar dalam pengembangan teknologi manufaktur material ekstrem lainnya di masa depan.