Ambruk Jembatan Hongqi di Maerkang Sichuan
Ambruk Jembatan Hongqi di Maerkang, Sichuan tiongkok, pada 11 November 2025 terjadi beberapa jam setelah polisi menutup jembatan karena retakan jalan dan pergeseran lereng. Rekaman warga memperlihatkan bagian oprit dan badan jalan runtuh dalam hitungan detik, menimbulkan debu tebal namun tanpa korban jiwa. Otoritas menyebut longsor sebagai pemicu utama dan segera mengalihkan arus kendaraan di jalur penghubung Sichuan–Tibet untuk mencegah kecelakaan lanjutan.
Sebagai proyek yang baru beroperasi beberapa bulan, Ambruk Jembatan Hongqi memantik evaluasi menyeluruh atas desain, konstruksi, dan pemeliharaan pada wilayah dengan kontur ekstrem. Pemerintah daerah menurunkan tim geologi guna memetakan kestabilan lereng, pola rembesan air, serta efektivitas drainase tebing. Hasil audit awal akan menjadi dasar penentuan penguatan darurat, pembongkaran selektif, atau pembangunan kembali agar konektivitas Maerkang tetap terjaga.
Kronologi Penutupan dan Runtuhnya Struktur
Pada 10 November, polisi Maerkang menutup jembatan setelah patroli menemukan retakan di permukaan jalan dan gejala pergeseran tanah di sisi oprit. Sejumlah rambu dipasang, sementara teknisi melakukan inspeksi cepat untuk memastikan tidak ada kendaraan melintas. Keesokan harinya, sebelum lalu lintas dibuka kembali, bagian struktur mengalami kegagalan dan mengakibatkan runtuhan yang memutus akses dua arah. Dalam konteks ini, Ambruk Jembatan Hongqi menjadi peringatan tentang pentingnya deteksi dini deformasi di infrastruktur pegunungan.
Video amatir menampilkan segmen aspal dan parapet jatuh ke dasar lembah, disusul penutupan total area oleh aparat setempat. Informasi awal menyebut panjang keseluruhan bentang mencapai ratusan meter dan berada di koridor penting menuju dataran tinggi Tibet. Tidak ada korban yang dilaporkan karena akses sudah ditutup sehari sebelumnya. Sesudah itu, koordinasi lintas dinas dilakukan untuk menilai keamanan pilar utama, sementara istilah Ambruk Jembatan Hongqi dipakai otoritas lokal dalam laporan situasi untuk menandai insiden.
Baca juga : Ruoergai di Puncak Musim Wisata, Surga Alam Sichuan Tiongkok
Tim investigasi mendalami kombinasi faktor, mulai dari curah hujan, drainase lereng, hingga respons tanah terhadap beban lalu lintas. Pengujian material dan pengecekan sambungan dilakukan guna memastikan apakah spesifikasi konstruksi telah memenuhi standar untuk zona rawan longsor. Pemerintah provinsi juga mengaktifkan pemantauan sensor deformasi di jembatan lain yang berada di lembah sejenis. Dalam kerangka ini, Ambruk Jembatan Hongqi mendorong pembaruan pedoman inspeksi berkala dan protokol penutupan darurat.
Bagi pengguna jalan, dampak langsung berupa pengalihan rute menambah waktu tempuh dan biaya logistik di koridor Sichuan–Tibet. Otoritas transportasi menyiapkan pelebaran titik pertemuan arus, pembatasan muatan, serta patroli ekstra pada malam hari untuk menjaga kelancaran. Komunikasi publik diperkuat melalui pembaruan berkala agar warga mengetahui progres penanganan dan opsi rute alternatif. Ke depan, Ambruk Jembatan Hongqi menjadi studi kasus untuk menyeimbangkan ambisi konektivitas dengan keselamatan di kawasan pegunungan aktif.