AlphaBot 2 Robot Humanoid China Diperkenalkan, Bisa Sajikan Teh Hingga Kerja di Pabrik Otomotif

Perkembangan teknologi robot humanoid kian melesat di China dengan diperkenalkannya AlphaBot 2 Robot Humanoid China, karya perusahaan teknologi AI² Robotics. Robot humanoid ini menjadi sorotan publik setelah debutnya di ajang Beyond Expo 2025 di Makau pada akhir Juni lalu. Didesain menyerupai manusia dengan dua tangan dan dua kaki, AlphaBot 2 tidak hanya mampu berinteraksi dengan manusia secara alami, tetapi juga mempraktikkan berbagai tugas rumah tangga yang sebelumnya hanya bisa dilakukan manusia.
Dalam demo di pameran, AlphaBot 2 menunjukkan kemampuannya membuat teh, menuangkan air panas ke gelas dengan gerakan stabil, bahkan mencuci piring di wastafel. Robot ini juga mampu berkomunikasi lewat suara dan ekspresi wajah, termasuk memberikan jempol saat berhasil menyelesaikan tugas. Keahlian AlphaBot 2 didukung teknologi embodied AI, yang memungkinkannya belajar dari hanya 5–10 kali demonstrasi praktis, membuat proses pembelajaran jauh lebih cepat dibandingkan robot generasi sebelumnya.
Embodied AI Membuka Pintu Industri dan Rumah Tangga
AlphaBot 2 bukan hanya ditujukan untuk penggunaan rumah tangga. Robot ini sudah diuji di pabrik otomotif milik Dongfeng Liuzhou Motor Co di China, melakukan tugas seperti menginspeksi kualitas suku cadang, menarik troli, merakit komponen kecil, dan menempelkan label produk. Keberhasilan ujicoba di sektor industri menunjukkan bahwa robot humanoid tidak lagi sekadar proyek penelitian, melainkan siap diterapkan secara nyata di dunia kerja.
CEO AI² Robotics, Guo Yandong, menjelaskan bahwa teknologi AI China menjadi kunci kehebatan AlphaBot 2. Teknologi ini memungkinkan robot memahami dunia sekitarnya bukan hanya lewat data digital, melainkan lewat pengalaman fisik di lingkungan nyata. Semakin banyak robot melakukan aktivitas, semakin cerdas pola kerjanya karena terus belajar secara mandiri. Hal ini berbeda dengan robot lama yang hanya mampu mengulang gerakan terprogram tanpa pemahaman konteks.
Potensi Besar Namun Hadapi Tantangan
Meski mengundang rasa kagum, AlphaBot 2 Robot Humanoid China tetap menghadapi tantangan besar sebelum benar-benar hadir di rumah-rumah penduduk. Salah satu masalah utama adalah harga. Guo Yandong memperkirakan harga AlphaBot 2 masih di kisaran US$15.000 per unit, setara dengan harga mobil kecil. Biaya tinggi ini membuat pasar rumah tangga belum terjangkau dalam waktu dekat, meski AI² Robotics optimis biaya produksi akan turun seiring perkembangan teknologi.
Selain biaya, isu keamanan juga menjadi sorotan. Robot yang mampu memegang benda panas seperti teko air atau pisau dapur harus benar-benar aman agar tidak melukai manusia di sekitarnya. AlphaBot 2 memang telah dilengkapi sensor penghindar tabrakan, tetapi pihak perusahaan menyatakan masih terus menguji keamanan gerakan robot dalam berbagai skenario rumah tangga.
Baca Juga : Mengapa China Membangun Pusat AI di “Roof of the World”? Ini Alasannya
Tidak kalah penting, masalah privasi juga menjadi perhatian serius. Robot ini memiliki kamera, mikrofon, dan sensor lain yang merekam data visual dan suara. Banyak pengamat teknologi mendesak pemerintah China dan produsen teknologi untuk memastikan perlindungan data pribadi pengguna, agar AlphaBot 2 tidak berubah menjadi alat pengawasan yang melanggar privasi rumah tangga.
Namun, potensi pasar untuk robot humanoid sangat besar. Menurut data Global Times, pasar robot humanoid di China diprediksi mencapai nilai sekitar 8,24 miliar yuan pada 2025, setara sekitar US$1,14 miliar. Angka ini diperkirakan melonjak tajam hingga mencapai 870 miliar yuan atau sekitar US$121 miliar pada 2030, menandakan peluang ekonomi yang sangat menjanjikan jika teknologi ini semakin terjangkau dan aman.