Kemandirian Chip China Tersendat Oleh Larangan EUV

Desember 20, 2025
Kemandirian Chip China Tersendat Oleh Larangan EUV

Kemandirian Chip China kembali disorot setelah sejumlah laporan menyebut akses ke peralatan pembuat chip paling maju masih tertutup rapat sekali. Di tengah pembatasan ekspor dan kontrol lisensi, Beijing berupaya menjaga pasokan untuk kebutuhan ponsel, pusat data, hingga komputasi AI. Situasi ini membuat target mengejar perang teknologi terdepan menjadi semakin berat.

Di sisi industri, pabrik chip di China disebut memaksimalkan lini produksi yang sudah ada agar tidak berhenti. Strategi yang ditempuh adalah memperpanjang umur mesin, mengubah konfigurasi proses, dan mengefisienkan bahan baku. Pemerintah juga mendorong program substitusi impor agar komponen penting tidak mudah tersendat ketika permintaan naik.

Namun, para pelaku pasar menilai jarak kemampuan masih terlihat pada tahap produksi chip paling canggih. Kemandirian Chip China dipertanyakan karena teknologi litografi mutakhir belum bisa digantikan cepat, baik dari sisi optik presisi maupun rantai pasok. Aparat dan regulator di sejumlah negara menilai teknologi ini beririsan dengan kepentingan strategis, sehingga kontrol tetap ketat dan berubah-ubah.

EUV Tertahan DUV Dipaksa Bekerja Lebih Keras

Tantangan terbesar berada pada mesin litografi ekstrem ultraviolet atau EUV yang menjadi kunci mencetak transistor paling rapat. Tanpa EUV, produsen sulit memproduksi chip generasi terdepan secara efisien karena pola sirkuit harus dibuat berulang dengan presisi sangat tinggi. Di banyak pasar, akses EUV dianggap sensitif karena berhubungan dengan kemampuan komputasi yang dipakai untuk AI, industri, dan pertahanan. Bagi Kemandirian Chip China, absennya EUV membuat jalur mengejar teknologi paling depan semakin berliku dan mahal.

Di lapangan, produsen yang tidak memiliki EUV terpaksa mengandalkan litografi deep ultraviolet atau DUV dan memakai teknik multi-patterning untuk mendekati ukuran fitur yang lebih kecil. Cara ini memungkinkan produksi berjalan, tetapi biayanya naik cukup signifikan karena langkah proses lebih banyak, konsumsi bahan meningkat, dan waktu produksi bertambah. Dampaknya, margin bisa tertekan dan tingkat kegagalan wafer berpotensi naik jika kontrol kualitas tidak konsisten.

Sejumlah pelaku industri juga menempuh opsi meng-upgrade mesin DUV lama dengan komponen pengganti, sensor, serta perangkat lunak yang lebih baru. Langkah tersebut membantu mendorong keluaran chip yang dinilai cukup untuk sebagian kebutuhan AI dan smartphone, meski tidak selalu berada di kelas paling depan. Dalam konteks Kemandirian Chip China, jalur “memeras” DUV menjadi pilihan pragmatis sambil menunggu terobosan peralatan generasi berikutnya dan perluasan kapasitas pabrik.

Di level kebijakan, pemerintah China meningkatkan dukungan pendanaan untuk riset, perekrutan talenta, dan kemitraan riset antara kampus serta industri. Sejumlah program diarahkan untuk membangun ekosistem lengkap dari hulu sampai hilir, mulai dari desain chip, material, hingga peralatan produksi yang selama ini bergantung pada pemasok luar. Target yang sering dibahas adalah kemampuan memproduksi chip maju secara mandiri dalam beberapa tahun, tetapi jalannya dinilai penuh uji teknis.

Baca juga : Empat Batas Merah China ke AS di Gencatan Dagang

Di sisi riset peralatan, fokus utama ada pada pengembangan mesin litografi domestik, termasuk komponen optik, sumber cahaya, dan sistem kontrol yang sangat presisi. Pengembangan ini membutuhkan rantai pemasok yang matang dan standar manufaktur yang ketat, sehingga keberhasilannya tidak bisa dinilai hanya dari satu prototipe. Industri juga harus menyiapkan proses produksi yang stabil agar teknologi baru dapat dipakai massal, bukan sekadar demonstrasi laboratorium. Uji coba berulang akan menentukan kapan teknologi itu stabil.

Bagi ekonomi, ketidakpastian pasokan peralatan berarti perusahaan harus menanggung biaya kepatuhan, risiko logistik, dan investasi ganda pada lini produksi. Di saat yang sama, pembatasan teknologi memaksa perusahaan mencari pasar dan produk yang tetap kompetitif meski dengan proses manufaktur lebih rumit. Kemandirian Chip China pada akhirnya menjadi pertaruhan apakah investasi besar dapat menutup celah teknologi tanpa mengorbankan kecepatan inovasi, efisiensi energi, dan profitabilitas jangka panjang.

Leave A Comment

Create your account