Pilar Kemitraan RI China, AHY Tekankan 3 Fokus

September 25, 2025
Pilar Kemitraan RI China, AHY Tekankan 3 Fokus

Pemerintah menegaskan arah hubungan bilateral usai pertemuan lintas kementerian dan pelaku usaha. Dalam keterangannya, Menko menyoroti pentingnya menyatukan strategi agar investasi, perdagangan, dan transfer teknologi berjalan seimbang. Di sana, Pilar Kemitraan RI China disebut sebagai payung kerja bersama yang menekankan konsistensi kebijakan dan kepastian hukum bagi pelaku usaha kedua negara.

Penajaman peta jalan dilakukan melalui indikator terukur: capaian investasi bersih, penyerapan tenaga kerja, tingkat kandungan lokal, hingga kinerja ekspor bernilai tambah. Pemerintah daerah diminta menyiapkan lahan dan infrastruktur pendukung, sementara pusat memastikan harmonisasi regulasi lintas sektor. Dengan tata kelola yang lebih jelas, proyek strategis diharapkan memberi manfaat langsung bagi UMKM, industri pendukung, dan rumah tangga.

Kepercayaan dan Peluang Strategis

Pilar pertama menyangkut kepercayaan. Pemerintah menegaskan transparansi perizinan, jaminan keselamatan kerja, dan perlindungan lingkungan sebagai prasyarat utama. Mekanisme satu pintu dan inspeksi terpadu dipakai untuk memangkas biaya kepatuhan tanpa menurunkan standar. Bagi investor, kepastian proses menjadi faktor kunci agar arus modal dan teknologi tidak tersendat di lapangan.

Pilar kedua menuntut pengawalan peluang konkret, terutama di ketahanan energi dan pangan. Fokusnya pada pembangkit hijau, jaringan transmisi, efisiensi irigasi, dan logistik rantai dingin. Skema pembiayaan campuran—pemerintah, swasta, dan multilateral—diprioritaskan agar risiko tersebar dan biaya modal menurun. Di tahap implementasi, transfer teknologi dan pelatihan operator lokal menjadi kewajiban kontraktual. Dengan kerangka ini, Pilar Kemitraan RI China diarahkan menghasilkan suplai energi lebih andal, harga pangan lebih stabil, serta peluang kerja yang merata.

Baca juga : Transaksi LCT Indonesia-Tiongkok Naik Drastis 2025

Pilar ketiga menempatkan pengembangan talenta sebagai mesin keberlanjutan. Program pertukaran pelajar, riset terapan, dan pusat pelatihan vokasi dirancang sejalan kebutuhan industri—dari manufaktur presisi, kendaraan listrik, hingga teknologi panel surya. Kampus dan pabrik dipertautkan melalui magang bersertifikat, riset bersama, dan target penyerapan lulusan.

Dampak ekonomi diukur melalui indikator yang mudah diaudit: kapasitas produksi baru, peningkatan ekspor berbasis hilirisasi, dan persebaran proyek di luar pusat pertumbuhan. Pemerintah daerah menyiapkan kawasan industri tematik yang ramah lingkungan, berikut layanan satu atap bagi pelaku UMKM agar terlibat dalam rantai pasok. Di sisi komunikasi publik, laporan triwulanan memuat kemajuan fisik, serapan tenaga kerja, serta realisasi investasi. Dengan tata kelola seperti ini, Pilar Kemitraan RI China diharapkan bergerak dari seremoni menuju manfaat nyata—meningkatkan daya saing, memperkuat ketahanan, dan memperluas kesempatan ekonomi bagi warga.

Leave A Comment

Create your account