AS tekan China-India soal pembelian minyak Rusia

September 14, 2025
AS tekan China-India soal pembelian minyak Rusia

Kabar terbaru menyorot tarik-menarik kepentingan energi global ketika China dan India tetap melanjutkan pembelian minyak Rusia di tengah dorongan sanksi dari Amerika Serikat dan mitra G7. Bagi dua raksasa Asia ini, prioritasnya stabilitas pasokan dan harga domestik; bagi Washington, aliran dana ke Moskow harus ditekan melalui penegakan price cap, inspeksi pelayaran, dan opsi tarif tambahan. Ketegangan kebijakan itu menguji keseimbangan pasar minyak mentah di Asia.

Pelaku industri memperkirakan arus perdagangan akan terus berubah mengikuti biaya pengapalan, diskon kualitas, dan risiko asuransi. Kilang Asia menimbang kembali campuran crude, sementara trader memantau ketat arus kapal “shadow fleet”. Di tengah dinamika ini, pemerintah menegaskan komitmen menjaga pasokan tanpa memantik lonjakan harga yang bisa merembet ke inflasi pangan-energi regional—isu sensitif yang memperlemah daya beli rumah tangga.

Dinamika pasar dan posisi kebijakan

Di sisi pasar, premi risiko logistik naik seiring pengawasan rute dan armada tanker berusia tua. Diskon terhadap grade tertentu mendorong kilang Asia mengoptimalkan margin, namun eksposur kepatuhan makin ketat—mulai dari dokumentasi asal minyak hingga pembiayaan pengapalan. AS menekan sekutu untuk mempersempit celah sanksi, sementara eksportir lain berupaya mengisi kekosongan pasokan. Dalam lanskap ini, negosiasi jangka pendek kerap menentukan arah harga.

Di sisi kebijakan, Beijing dan New Delhi menekankan kedaulatan energi serta kontrak yang sudah berjalan. Washington menimbang opsi tarif dan hukuman sekunder bagi jaringan pelayaran serta asuransi yang melanggar price cap. Bagi pasar, sinyal kebijakan menjadi panduan: penguatan penegakan bisa mempersempit akses kapal dan mendorong relokasi rute; sebaliknya, toleransi lebih longgar menahan kenaikan harga. Semua pihak berhitung agar manuver atas pembelian minyak Rusia tidak memicu gejolak harga global.

Baca juga : Wajar Trump Sombong, AS Tantang China India Rusia

Jika pengetatan sanksi berlanjut, arus kargo berpotensi bergeser ke kontrak non-USD, transit lebih panjang, atau swap regional—berimbas pada biaya dan waktu tempuh. Kilang Asia dapat menambah porsi pasokan dari Timur Tengah atau Afrika untuk menyeimbangkan kualitas crude. Bagi konsumen, kebijakan BBM domestik dan cadangan strategis menjadi bantalan mengurangi volatilitas.

Skenario moderat mengandaikan kompromi: kepatuhan teknis diperketat tanpa memangkas drastis volume, sehingga inflasi energi tetap terkendali. Namun skenario ketat—tarif tinggi plus audit menyeluruh—bisa mengerek harga dan memicu rebalancing cepat di rantai pasok. Pemerintah kawasan menyiapkan opsi lindung nilai, efisiensi kilang, dan diversifikasi sumber. Pada akhirnya, transparansi pelaporan, pengawasan pelayaran, dan jalur diplomasi menentukan apakah tensi atas pembelian minyak Rusia mereda atau justru memasuki babak baru yang lebih mahal bagi ekonomi global.

Leave A Comment

Create your account