Kim Jong Un Tiba di China Naik Kereta Lapuk

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali menjadi sorotan setelah menyeberangi perbatasan menuju China menggunakan kereta lapuk Kim Jong Un. Perjalanan ini dimulai dari Pyongyang pada Senin malam dan tiba di wilayah China keesokan harinya. Kehadiran Kim dikabarkan untuk menghadiri parade militer besar di Beijing yang memperingati kemenangan atas Jepang pada Perang Dunia II.
Kereta lapuk ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan simbol diplomasi dan keamanan yang telah diwarisi dari pendahulunya. Meski teknologi militer Korea Utara berkembang pesat, pilihan menggunakan kereta lapuk mencerminkan konsistensi tradisi rezim. Perjalanan ini memakan wakKim Jong Untu lebih lama dibanding pesawat, namun dianggap lebih aman serta mampu mengukuhkan citra kuat pemimpin Korea Utara di panggung internasional. Dengan langkah ini, kereta lapuk Kim Jong Un kembali menjadi pusat perhatian dunia.
Simbolisme Kereta Lapuk dan Keamanan
Kereta lapuk berlapis baja yang digunakan Kim Jong Un dikenal lambat dengan kecepatan rata-rata hanya 60 km/jam. Namun, di balik kesan klasiknya, kereta ini dilengkapi ruang rapat, fasilitas medis, hingga sistem komunikasi satelit modern. Media resmi Korea Utara menampilkan foto Kim bersama pejabat tinggi di dalam kabin mewah berinterior kayu.
Penggunaan kereta lapuk Kim Jong Un menjadi strategi perjalanan yang sarat simbolisme. Moda transportasi ini memperlihatkan bagaimana Korea Utara tetap menjaga warisan tradisi sekaligus menegaskan aspek keamanan maksimal. Perjalanan menuju Beijing bukan hanya bagian dari agenda diplomatik, tetapi juga pesan politik bahwa pemimpin Korut tetap mengandalkan simbol lama untuk menjaga identitas rezim. Tradisi ini telah dijalankan sejak era Kim Il Sung, membuat kereta lapuk menjadi ikon diplomasi keluarga Kim.
Baca juga : Pertemuan Kim Putin Xi Digelar di Parade China 2025
Selain faktor keamanan, perjalanan dengan kereta lapuk Kim Jong Un juga mencerminkan strategi politik yang hati-hati. Kim diketahui pernah menggunakan kereta yang sama saat kunjungan ke Vietnam pada 2019 dan Rusia pada 2023. Dengan moda transportasi yang konsisten, rezim ingin menunjukkan keberlanjutan kepemimpinan sekaligus menekankan ketahanan di tengah isolasi internasional.
Kunjungan Kim ke China kali ini memiliki bobot diplomatik besar. Selain menghadiri parade militer, ia juga diperkirakan akan melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Xi Jinping untuk memperkuat hubungan strategis. Kehadiran Kim dengan kereta lapuk Kim Jong Un memberi pesan bahwa Korea Utara tetap setia pada simbol tradisional, namun tetap memainkan peran penting dalam geopolitik kawasan. Dengan begitu, kereta ini tidak sekadar moda transportasi, melainkan jembatan simbolik menuju panggung dunia.