Unik! China Gelar Pameran Produk Jelek Favorit Warga

Agustus 15, 2025
Unik! China Gelar Pameran Produk Jelek Favorit Warga

China kini merayakan tren tak lazim: produk jelek favorit. Pameran bertajuk “Era of Uglies Has Arrived” digelar di Hangzhou dan menampilkan lebih dari 300 produk paling unik dan tidak estetis yang populer di Taobao, seperti sandal daun kol hingga tumpukan bantal bertema kucing. Aksi ini bukan sekadar pameran visual, tetapi juga cerminan munculnya tren baru dalam masyarakat digital.

Produk-produk ini dilombakan di acara penghargaan Ugly Stuff Competition—bagian dari kampanye Taobao yang telah memicu sensasi dan minat besar di kalangan generasi muda. Semakin aneh tampilannya, semakin besar peluangnya menarik hati pembeli dan menjadi bagian dari gaya hidup baru yang disebut “emotional consumption”. Fokusnya bukan lagi soal kesempurnaan estetika, tetapi bagaimana produk itu bisa mengekspresikan keunikan si pengguna.

Daya Tarik Tren Emotional Consumption

Fenomena produk jelek favorit semakin populer karena mengusung konsep “emotional consumption”—di mana konsumen membeli produk bukan karena kinerjanya, tetapi karena mampu menyampaikan identitas dan narasi personal. Sejak 2020, penjualan produk unik ini telah menembus 100 juta yuan (sekitar USD 14 juta) dan terus tumbuh dengan dua hingga tiga digit.

Wujud tren ini adalah barang-barang “ugly-cute” seperti mainan Labubu yang memiliki ekspresi lucu dan tidak konvensional—terbukti memiliki fan global termasuk selebritas seperti Rihanna dan David Beckham. Rata-rata pengunjung pameran melebihi 3.000 orang per hari sejak akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Antusiasme ini menunjukkan bahwa istilah produk jelek favorit kini menjadi simbol kreativitas dan keberanian dalam menentang standar kecantikan mainstream.

Pameran produk jelek favorit memberikan pesan sosial yang kuat: keindahan tidak selalu harus sempurna. Salah seorang pengunjung, Mei Duo, menyatakan, “Keburukan adalah bentuk lain dari keindahan”, yang mencerminkan bagaimana masyarakat kini membuka diri terhadap estetika baru yang lebih beragam.

Baca juga : Fajar/Fikri Juara China Open 2025 Usai Taklukkan Malaysia

Selain itu, pameran ini juga menjadi arena pertumbuhan kreativitas desain dan inovasi produk. Dengan pendekatan inklusif terhadap visual yang dianggap “gagal”, industri e-commerce seperti Taobao sebenarnya memancing desainer dan produsen untuk berani tampil berbeda—merekalah yang memenangkan hati konsumen dengan keunikan lebih dari keseragaman.

Pemerintah dan pengusaha diharapkan dapat menggali peluang ekonomi dan budaya dari tren ini. Dengan memperluas dukungan terhadap desainer independen dan segmentasi produk niche, potensi emotional consumption bisa menjadi sumber inovasi dan pertumbuhan pasar digital di era berikutnya.

Leave A Comment

Create your account