Xi Dukung Dialog AS-Rusia untuk Damai Ukraina

Beijing – Presiden China, Xi Jinping, menyampaikan dukungan penuh terhadap dimulainya dialog baru antara Amerika Serikat dan Rusia yang bertujuan mencari solusi damai Ukraina. Sikap ini diutarakan Xi setelah berbicara melalui sambungan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (8/8), di tengah intensitas upaya diplomasi yang meningkat untuk mengakhiri konflik.
Xi menilai, inisiatif dialog ini adalah langkah penting untuk membangun solusi damai Ukraina yang berkelanjutan. Menurutnya, konflik yang sudah berlangsung selama lebih dari tiga tahun membutuhkan pendekatan politik yang menyeluruh, bukan sekadar langkah militer.
Dukungan China pada Upaya Diplomasi
Dalam percakapan tersebut, Xi Jinping menegaskan bahwa China siap berperan aktif dalam mendukung proses perdamaian, asalkan semua pihak menunjukkan itikad baik. Xi menekankan bahwa solusi damai Ukraina hanya dapat tercapai jika semua pihak terlibat dalam perundingan tanpa prasyarat yang memberatkan salah satu pihak.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump dilaporkan tengah mempersiapkan pertemuan langsung dengan Putin pada pertengahan Agustus. Pertemuan ini diharapkan menjadi momen penting untuk membahas gencatan senjata dan peta jalan perdamaian. Bagi China, langkah ini membuka peluang besar bagi terciptanya stabilitas di Eropa Timur dan mengurangi risiko eskalasi militer yang lebih luas.
China sendiri selama ini mengambil posisi sebagai penyeimbang dalam konflik tersebut. Meski tidak berpihak secara langsung, Beijing terus mendorong dialog lintas pihak, termasuk melalui jalur diplomasi yang tidak terlalu terekspos publik.
Tantangan Menuju Perdamaian
Meski prospek perundingan mulai terlihat, jalan menuju solusi damai Ukraina masih menghadapi tantangan besar. Rusia disebut-sebut siap mempertimbangkan kompromi wilayah jika Ukraina setuju, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap bersikeras mempertahankan seluruh wilayah kedaulatannya.
Di sisi lain, banyak pengamat menilai bahwa keterlibatan China dapat membantu mempercepat proses negosiasi. Dengan pengaruh politik dan ekonomi yang dimilikinya, Beijing mampu menjadi penengah yang kredibel. Namun, keberhasilan upaya ini tetap bergantung pada kesediaan AS, Rusia, dan Ukraina untuk membuat konsesi yang saling menguntungkan.
Xi Jinping menegaskan, perdamaian bukan hanya soal mengakhiri pertempuran, tetapi juga memastikan keamanan jangka panjang bagi semua pihak. Solusi damai Ukraina yang diupayakan harus mempertimbangkan aspek politik, ekonomi, serta rekonsiliasi sosial di negara tersebut.
Baca juga : https://shanghairedny.com/tag/ukraina/
Sejumlah negara Eropa juga menyatakan dukungannya terhadap langkah baru ini, meski dengan sikap hati-hati. Mereka menekankan bahwa setiap perjanjian harus menghormati hukum internasional dan kedaulatan negara.
Dengan perkembangan terbaru ini, komunitas internasional kini menanti langkah konkret dari dialog AS-Rusia, sekaligus memantau bagaimana China akan memanfaatkan posisinya untuk memastikan solusi damai Ukraina dapat segera diwujudkan.