China Kecam Serangan Sipil Gaza, Serukan Gencatan Senjata

Pemerintah China menyatakan kecaman keras terhadap serangan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Jalur Gaza. Melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri, Guo Jiakun, China menegaskan bahwa serangan terhadap warga tak bersenjata dan pelanggaran terhadap hukum internasional adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apa pun. Pernyataan resmi ini disampaikan dalam konferensi pers di Beijing dan mendapat sorotan luas dari media internasional.
Guo menyebut bahwa “semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil harus dihentikan” dan mendesak seluruh pihak yang bertikai agar segera menghentikan eskalasi militer. Seruan China muncul di tengah laporan yang menyebutkan bahwa lebih dari 90 warga Palestina, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas akibat serangan udara dan artileri Israel dalam dua hari terakhir. Data ini menambah panjang daftar korban jiwa dalam konflik yang terus berkecamuk di kawasan.
Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China turut menyerukan dilakukannya investigasi terhadap pelanggaran yang terjadi di Gaza, terutama menyangkut keselamatan petugas kemanusiaan dan fasilitas publik seperti rumah sakit dan sekolah.
Seruan Penghormatan Hukum Internasional dan Akses Bantuan
China menyoroti pentingnya penegakan hukum internasional dan perlindungan terhadap warga sipil dalam konflik bersenjata. Dalam pernyataannya, Guo Jiakun mengatakan bahwa China mendesak semua pihak untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar Konvensi Jenewa serta memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat masuk tanpa hambatan.
Beijing juga menyuarakan dukungan terhadap peran organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam menengahi konflik dan menyediakan jalur aman untuk distribusi bantuan. China mengingatkan bahwa krisis kemanusiaan yang terus berkembang di Gaza berpotensi menciptakan ketidakstabilan regional yang lebih luas jika tidak ditangani segera.
Dalam pernyataan sebelumnya, China telah berulang kali menggarisbawahi perlunya solusi dua negara sebagai jalan keluar jangka panjang yang adil dan damai bagi rakyat Palestina dan Israel. Pemerintah China juga menyampaikan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina, seraya tetap mendukung penyelesaian melalui dialog diplomatik.
Tidak hanya mengutuk kekerasan, China juga menunjukkan niat untuk berperan aktif dalam upaya mediasi internasional. Kementerian Luar Negeri menyebutkan bahwa China siap bekerja sama dengan berbagai negara dan organisasi internasional untuk mendorong gencatan senjata serta memfasilitasi dialog damai antar pihak yang bertikai.
Baca juga : Larangan Keluar China Ganggu Kepercayaan Dunia Usaha
China menilai bahwa konflik yang berlarut-larut tidak hanya merugikan warga sipil secara langsung, tetapi juga berpotensi memicu krisis keamanan dan pengungsi yang lebih besar. Oleh sebab itu, Beijing mendorong diadakannya pertemuan multilateral untuk mencari solusi jangka panjang yang bisa diterima oleh semua pihak.
Sikap konsisten China dalam mendesak penghormatan terhadap hukum internasional dianggap sebagai bagian dari upayanya untuk memperkuat citra global sebagai kekuatan diplomatik yang menjunjung stabilitas dan perdamaian. Beijing juga menekankan bahwa penyelesaian damai jauh lebih efektif dibandingkan konfrontasi bersenjata yang hanya menghasilkan penderitaan dan ketidakpastian.