Gugatan Keluarga Jane Wu Gegerkan Dunia Akademik AS

Keluarga mendiang Dr. Jane Ying Wu, seorang ahli neurobiologi asal AS-China yang berpengaruh di Northwestern University, secara resmi menggugat institusi tempat ia bekerja. Gugatan ini menuduh pihak kampus melakukan diskriminasi ras dan gender yang menyebabkan tekanan berat secara mental hingga akhirnya Wu mengakhiri hidupnya sendiri. Kasus ini mengguncang komunitas akademik dan memunculkan pertanyaan serius tentang budaya kerja dan keadilan di lingkungan pendidikan tinggi di Amerika Serikat.
Jane Wu ditemukan meninggal dunia pada Juli 2024. Ia dikabarkan mengalami tekanan yang sangat berat setelah universitas menutup laboratoriumnya, membatasi aksesnya terhadap proyek penelitian, dan mencopotnya dari posisi penting tanpa proses yang transparan. Langkah drastis ini diambil di tengah meningkatnya kecurigaan terhadap akademisi keturunan Tiongkok akibat kebijakan federal yang dikenal sebagai “China Initiative”.
Diskriminasi Struktural dan Tekanan Mental
Dalam gugatan yang diajukan oleh keluarga Wu, disebutkan bahwa pihak kampus telah melakukan serangkaian tindakan diskriminatif terhadap Wu karena latar belakang etnis dan gendernya. Ia disebut kehilangan akses ke laboratorium secara tiba-tiba, dipisahkan dari kolega-koleganya, dan mengalami pengurangan pendanaan yang menghambat kelangsungan risetnya. Padahal, Wu selama ini dikenal sebagai ilmuwan berprestasi dengan reputasi internasional dalam bidang neurologi.
Selain itu, keluarga mengungkap bahwa Dr. Wu dipaksa mengikuti evaluasi psikologis oleh universitas tanpa persetujuan yang layak, tindakan yang menurut mereka justru memperburuk kondisi mental Wu. Tekanan demi tekanan tersebut membuatnya merasa terasing dan kehilangan martabat profesional.
Putri Wu, Elizabeth Rao, menyatakan bahwa ibunya mengalami kesulitan emosional yang luar biasa dan merasa diperlakukan tidak adil oleh lingkungan yang seharusnya mendukungnya. Rao menilai tindakan universitas sebagai bentuk pelecehan sistemik yang berdampak langsung pada keputusan tragis ibunya.
Kasus kematian Dr. Wu dan gugatan yang diajukan keluarganya telah memicu respons luas dari komunitas akademik di Amerika Serikat. Banyak yang mengecam keras tindakan Northwestern University dan menyerukan perlunya reformasi sistemik dalam menangani isu-isu diskriminasi di kampus. Beberapa organisasi ilmiah bahkan menuntut audit independen terhadap kebijakan rekrutmen dan penanganan staf minoritas.
Baca juga : China Tegas, Fentanyl Adalah Masalah AS, Bukan Tanggung Jawab Beijing
Forum Asosiasi Ilmuwan Asia-Amerika menyatakan bahwa kasus Wu bukanlah insiden tunggal, melainkan bagian dari pola perlakuan tidak adil terhadap ilmuwan keturunan Asia yang semakin mengkhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir. Mereka juga mengingatkan bahwa tekanan berlebihan, isolasi profesional, dan kurangnya dukungan mental adalah kombinasi berbahaya yang dapat merenggut nyawa.
Northwestern University sendiri hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terhadap gugatan yang diajukan. Namun, pengacara keluarga Wu menegaskan bahwa mereka akan mengejar keadilan, tidak hanya untuk mengenang Dr. Wu, tetapi juga untuk mencegah agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi pada ilmuwan lain.