Afrika Selatan Perkuat Ekspor ke China Hadapi Tarif AS

Juli 20, 2025
Afrika Selatan Perkuat Ekspor ke China Hadapi Tarif AS

Pemerintah Afrika Selatan sedang menggencarkan strategi baru dalam sektor perdagangannya. Di tengah ketidakpastian global dan tekanan ekonomi dari kebijakan Amerika Serikat, negara tersebut kini memfokuskan langkah diplomasi ekonominya dengan mempererat hubungan dagang bersama China. Langkah ini dilakukan sebagai respons langsung atas rencana AS menaikkan tarif impor hingga 30 persen terhadap berbagai produk Afrika Selatan mulai 1 Agustus 2025.

Kebijakan tarif tinggi yang diumumkan Presiden AS Donald Trump membuat kekhawatiran meluas di sektor industri Afrika Selatan. Produk seperti anggur, buah sitrus, serta komoditas tambang seperti platina dan batu bara akan terkena dampak signifikan. Tak hanya itu, lebih dari 100.000 lapangan kerja diperkirakan terancam akibat lonjakan tarif tersebut, terutama dari sektor pertanian dan manufaktur.

Dalam menghadapi tekanan itu, Wakil Presiden Afrika Selatan, Paul Mashatile, memimpin delegasi perdagangan tingkat tinggi ke Beijing, China. Tujuan utamanya adalah memperluas ekspor Afrika Selatan ke China, dengan mendorong peningkatan nilai produk lokal yang selama ini diekspor dalam bentuk mentah. Pemerintah Afrika Selatan berharap bisa meningkatkan ekspor produk olahan seperti obat-obatan, peralatan medis, teknologi energi bersih, hingga produk agrikultur premium.

Kunjungan tersebut dilakukan bertepatan dengan penyelenggaraan China International Supply Chain Expo (CISCE) di Beijing. Dalam pertemuan bilateral, Mashatile menekankan pentingnya hubungan dagang yang lebih seimbang. Saat ini, neraca perdagangan antara kedua negara sangat timpang. Pada tahun 2023 saja, defisit perdagangan Afrika Selatan terhadap China mencapai hampir 10 miliar dolar AS, naik tajam dari kurang dari 1 miliar pada periode 1988–2000.

China menyambut baik langkah tersebut dan menyatakan kesediaannya untuk mengevaluasi hambatan dagang yang selama ini menyulitkan mitra dagangnya dari Afrika. Kedua negara juga sepakat untuk menjajaki peluang kerja sama baru di sektor logistik, digitalisasi rantai pasok, serta pelatihan industri untuk meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia di Afrika Selatan.

Diversifikasi dan Reduksi Ketergantungan Ekspor

Langkah memperkuat ekspor Afrika Selatan ke China juga dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa. Dengan diversifikasi tujuan ekspor, pemerintah berharap risiko ekonomi bisa ditekan ketika terjadi perubahan kebijakan mendadak dari negara mitra dagang utama.

Selain China, pemerintah juga mulai membidik pasar ekspor non-tradisional di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah. Produk-produk seperti makanan olahan, alat kesehatan, dan komoditas hijau menjadi fokus utama pengembangan ekspor baru. Pemerintah menyatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi Afrika Selatan untuk naik kelas dari negara eksportir bahan mentah menjadi eksportir produk bernilai tambah.

Baca juga : Wang Wentao, Upaya Decoupling AS-China Akan Gagal

Keberhasilan diplomasi dagang ke China akan menjadi kunci utama ketahanan ekonomi Afrika Selatan dalam menghadapi gelombang tarif global. Dengan memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal, negara ini berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Leave A Comment

Kategori

Tag



Professionally fabricate client-centered content for superior expertise. Objectively leverage others covalent imperatives vis-a-vis state of the art potentialities. Competently matrix

Email: [email protected]
Phone: 00123 456 789

Kategori

Tag

Cloud Tags

Kategori

Tag

Tag

Create your account