Wang Wentao, Upaya Decoupling AS-China Akan Gagal

Juli 19, 2025
Wang Wentao, Upaya Decoupling AS-China Akan Gagal

Menteri Perdagangan Tiongkok, Wang Wentao, menyampaikan pernyataan tegas bahwa upaya pemisahan atau decoupling antara China dan Amerika Serikat dalam bidang ekonomi dan perdagangan adalah hal yang tidak realistis dan pasti akan gagal. Hal ini disampaikannya dalam konferensi pers resmi pada 18 Juli 2025 di Beijing, yang menjadi sorotan internasional di tengah hubungan dagang kedua negara yang sempat memburuk akibat kebijakan tarif tinggi dan persaingan teknologi.

Dalam konferensi tersebut, Wang menggarisbawahi bahwa hubungan perdagangan antara China dan AS masih sangat kuat dan saling menguntungkan. Ia menyebut bahwa volume perdagangan barang antara kedua negara meningkat sebesar 18% dan jasa meningkat lebih dari 34% dibandingkan tahun 2017. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada berbagai ketegangan geopolitik, kebutuhan ekonomi dan keterkaitan rantai pasok global antara kedua negara masih sangat dalam dan tidak bisa dipecah begitu saja.

Lebih lanjut, Wang juga menekankan bahwa kerja sama adalah satu-satunya jalan rasional bagi kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Ia mengajak Amerika Serikat untuk kembali kepada jalur hubungan dagang yang sehat, berkelanjutan, dan stabil. “Tidak ada yang diuntungkan dari perang dagang,” ujarnya. China, menurut Wang, tetap membuka ruang dialog yang setara dan transparan guna mengatasi berbagai perbedaan yang timbul dalam interaksi ekonomi bilateral.

China Serukan AS untuk Bertindak Secara Rasional

Wang juga menyoroti kebijakan tarif tinggi yang saat ini masih diberlakukan oleh Amerika Serikat terhadap produk ekspor asal Tiongkok. Dengan tarif rata-rata mencapai lebih dari 50%, kebijakan ini dinilai tidak hanya merugikan eksportir Tiongkok, tapi juga konsumen dan pelaku usaha di Amerika sendiri. Wang memperingatkan bahwa jika tidak ada kesepakatan yang dicapai sebelum batas waktu pembahasan ulang pada 12 Agustus 2025, maka tarif tersebut bisa kembali dinaikkan bahkan lebih dari 100%.

Selain isu tarif, ia juga membahas perkembangan positif di sektor teknologi dan energi. Salah satunya adalah dibukanya kembali ekspor logam tanah jarang (rare earths) setelah negosiasi diplomatik di London, serta kembalinya perusahaan teknologi AS seperti Nvidia menjual produk chip AI-nya ke pasar Tiongkok. Menurut Wang, ini adalah sinyal bahwa hubungan dagang kedua negara sebenarnya bisa diperbaiki melalui komunikasi yang baik dan saling percaya.

Baca juga : China Serukan Persaingan Sehat Layanan Antar Makanan Digital

Pernyataan Wang mencerminkan posisi resmi Tiongkok yang menginginkan stabilitas, bukan konfrontasi. China, lanjutnya, tidak menginginkan perang dagang atau pemisahan ekonomi, namun siap mempertahankan kepentingan nasionalnya jika dipaksa. Ia menyampaikan harapan agar Amerika Serikat sebagai negara besar dapat bersikap dewasa dan mengambil keputusan berdasarkan logika ekonomi, bukan tekanan politik jangka pendek.

Sebagai penutup, Wang menegaskan bahwa dunia saat ini memerlukan stabilitas rantai pasok global, dan hanya melalui kerja sama dua negara besar seperti AS dan China, hal itu dapat tercapai. Ia menyebutkan bahwa tantangan global seperti inflasi, perubahan iklim, dan gangguan pasokan energi membutuhkan solusi kolektif yang hanya mungkin terwujud melalui koordinasi ekonomi antar negara besar.

Leave A Comment

Kategori

Tag



Professionally fabricate client-centered content for superior expertise. Objectively leverage others covalent imperatives vis-a-vis state of the art potentialities. Competently matrix

Email: [email protected]
Phone: 00123 456 789

Kategori

Tag

Cloud Tags

Kategori

Tag

Tag

Create your account