Pemerintah Tiongkok kembali mengirimkan delapan petugas kepolisian ke Kroasia dalam rangka kerja sama patroli selama musim liburan musim panas 2025. Langkah ini merupakan bagian dari program keamanan bilateral yang telah berlangsung sejak tahun 2018, di mana polisi China bekerja berdampingan dengan aparat Kroasia di berbagai destinasi wisata populer yang sering dikunjungi oleh wisatawan asal Tiongkok.

Kedelapan polisi tersebut ditempatkan di empat kota dan kawasan wisata utama: Zagreb, Dubrovnik, Zadar, dan Taman Nasional Plitvice. Wilayah-wilayah ini dikenal sebagai magnet utama bagi turis Tiongkok yang menjadikan Kroasia sebagai salah satu destinasi favorit musim panas. Dengan adanya peningkatan jumlah kunjungan turis Tiongkok pasca-pandemi, kerja sama ini menjadi sangat strategis dalam memastikan kenyamanan, keselamatan, dan kelancaran wisata.

Program patroli gabungan ini tidak hanya sebatas pendampingan lapangan, tetapi juga menyediakan layanan khusus dalam bahasa Mandarin. Polisi China yang bertugas dilengkapi dengan peralatan komunikasi, nomor hotline, dan pemahaman budaya wisatawan asal negaranya. Hal ini mempermudah mereka dalam memberikan informasi, menangani masalah ringan seperti kehilangan dokumen, hingga merespons insiden darurat dengan cepat.

Simbol Diplomasi dan Perlindungan Warga Negara di Luar Negeri

Kehadiran polisi China di Kroasia juga mencerminkan pendekatan baru dalam diplomasi internasional, yakni dengan menempatkan personel keamanan sebagai representasi kehadiran negara di luar negeri untuk melindungi warganya. Duta Besar Tiongkok untuk Kroasia, Qi Qianjin, menyampaikan bahwa misi ini bukan hanya soal keamanan, melainkan simbol eratnya hubungan bilateral antara kedua negara.

Dalam sambutannya, Qi Qianjin juga menekankan pentingnya kerja sama lintas batas dalam sektor pariwisata, terutama dalam konteks meningkatnya jumlah wisatawan internasional. “Kami percaya, kehadiran polisi kami bukan untuk menggantikan otoritas setempat, tetapi mendukung, melengkapi, dan menunjukkan kepedulian nyata terhadap rakyat kami yang sedang bepergian,” ujarnya.

Dari pihak Kroasia, Kementerian Dalam Negeri menyambut baik program ini karena dinilai efektif meningkatkan rasa aman di kalangan turis, serta mempererat interaksi antara turis dan otoritas lokal. Statistik menunjukkan bahwa pada musim panas sebelumnya, lebih dari 200.000 wisatawan asal Tiongkok mengunjungi Kroasia, dan angka tersebut diperkirakan meningkat pada tahun ini.

Selama masa tugas mereka yang berlangsung hingga akhir Agustus 2025, para polisi Tiongkok akan mengenakan seragam resmi dan secara aktif melakukan patroli bersama polisi Kroasia di area publik seperti bandara, taman kota, tempat wisata sejarah, dan lokasi festival musim panas. Tugas mereka lebih bersifat dukungan non-operasional, sehingga tetap tunduk pada hukum dan wewenang lokal.

Baca lagi : Tiongkok Terapkan Langkah Proaktif Atasi Gelombang Panas Ekstrem

Inisiatif patroli gabungan ini dinilai sebagai contoh kerja sama internasional yang progresif dan adaptif terhadap dinamika global di sektor pariwisata. Program serupa sebelumnya juga dilakukan antara China dan negara-negara seperti Italia, Prancis, serta Serbia.

Dengan meningkatnya mobilitas global, langkah seperti ini dinilai semakin relevan, terutama dalam meningkatkan pelayanan publik lintas negara dan perlindungan terhadap warga negara di luar negeri. Patroli polisi China di Kroasia bukan hanya menjadi langkah keamanan, tetapi juga bagian dari citra global Tiongkok yang ingin tampil sebagai negara pelindung bagi warganya di manapun mereka berada.