Kanada Perketat Impor Baja dengan Tarif 25% untuk Produk Berbasis China

Pemerintah Kanada kembali memperketat kebijakan perdagangannya terhadap China dengan menerapkan tarif baru sebesar 25% pada produk baja yang mengandung logam yang berasal dari, atau disebut “melted and poured” di China. Keputusan ini diumumkan pada pertengahan Juli 2025 dan akan mulai berlaku sebelum akhir bulan. Tujuan utamanya adalah melindungi industri baja domestik Kanada dari dampak negatif praktik perdagangan tidak adil dan pengalihan jalur ekspor oleh produsen asing, terutama dari China.
Langkah ini menandai lanjutan dari serangkaian kebijakan proteksionis yang telah dimulai sejak Oktober 2024, ketika Kanada memberlakukan tarif serupa pada impor baja dan aluminium dari China. Dalam keterangan resminya, pemerintah menyatakan bahwa tindakan ini juga ditujukan untuk mengantisipasi fenomena “trade circumvention,” di mana produk baja China dialihkan melalui negara ketiga sebelum sampai ke Kanada untuk menghindari tarif yang berlaku.
Tarif Tambahan untuk Negara Non-USMCA dan Respons China
Selain tarif untuk produk berbasis China, Kanada juga memperkenalkan kebijakan tambahan berupa pembatasan impor dari negara-negara non-USMCA (Meksiko dan Amerika Serikat dikecualikan). Negara-negara mitra dagang yang tidak termasuk dalam perjanjian bebas bea dengan Kanada akan dikenakan tarif hingga 50% jika volume impornya melampaui batas tahun 2024. Ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk menjaga stabilitas industri baja dalam negeri dari lonjakan pasokan asing yang dianggap merugikan pasar domestik.
Sementara itu, langkah-langkah Kanada ini diperkirakan akan menambah ketegangan dalam hubungan dagang dengan China. Beijing sebelumnya telah membalas kebijakan tarif Kanada dengan mengenakan bea masuk pada komoditas pertanian dan daging Kanada pada awal tahun 2025. Retaliasi lanjutan dari pihak China sangat mungkin terjadi, apalagi jika Kanada terus memperluas cakupan tarifnya terhadap produk-produk asal negeri tirai bambu.
Dampak Ekonomi dan Politik Tarif Baja Terbaru
Langkah proteksionis ini diyakini akan membawa dampak besar dalam jangka pendek dan menengah, baik dari sisi ekonomi maupun politik. Bagi produsen baja Kanada, kebijakan ini tentu menjadi angin segar karena mereka dapat bersaing lebih sehat di pasar domestik tanpa tekanan harga murah dari produk luar. Namun, di sisi lain, pelaku industri yang bergantung pada bahan baku impor dari China bisa menghadapi biaya produksi yang meningkat secara signifikan.
Tak hanya berdampak ekonomi, kebijakan ini juga menempatkan Kanada dalam posisi yang semakin tegas di tengah rivalitas global antara Tiongkok dan negara-negara Barat. Dalam konteks hubungan internasional, langkah ini memperjelas posisi Kanada yang condong mendukung pendekatan proteksionis seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam menghadapi dominasi industri Tiongkok.
Baca juga : China Tegas, Fentanyl Adalah Masalah AS, Bukan Tanggung Jawab Beijing
Kebijakan ini juga mencerminkan keseriusan pemerintah Kanada dalam menegakkan prinsip perdagangan yang adil dan transparan. Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, termasuk perang tarif antara AS dan Tiongkok serta kekhawatiran atas keamanan rantai pasok, Kanada tampaknya sedang memperkuat perisai ekonominya untuk menghadapi dinamika global yang semakin kompleks.