Pemerintah China melalui Kantor Informasi Dewan Negara resmi mengumumkan sejumlah capaian penting selama pelaksanaan Rencana Lima Tahun ke-14 (14FYP) yang berlangsung dari 2021 hingga 2025. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers pada Rabu, 9 Juli 2025, di Beijing. Menteri Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), Zheng Shanjie, memaparkan bahwa banyak indikator strategis berhasil melebihi target awal meski kondisi global penuh tantangan, seperti pandemi dan ketegangan geopolitik.

Pertumbuhan Ekonomi dan Lompatan Inovasi

China mencatat rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen per tahun sepanjang empat tahun pertama 14FYP. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) China pada 2025 diperkirakan melampaui 140 triliun yuan, setara sekitar 19,5 triliun dolar AS, mengokohkan posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia. Selain itu, kontribusi China terhadap pertumbuhan ekonomi global mencapai hampir 30 persen, menjadikan negara ini motor penting pemulihan ekonomi dunia.

Dalam bidang teknologi, belanja riset dan pengembangan (R&D) meningkat hampir 50 persen dibanding periode sebelumnya, menembus angka 1,2 triliun yuan. Investasi ini menjadi kunci dalam memperkuat kemandirian teknologi nasional, terutama di tengah pembatasan akses teknologi asing. China berhasil mempercepat pengembangan teknologi tinggi di berbagai sektor, termasuk kecerdasan buatan, teknologi semikonduktor, dan energi terbarukan.

Peningkatan teknologi ini juga tercermin dalam sektor industri manufaktur, di mana China mempertahankan predikat sebagai pusat produksi dunia. Pemerintah menegaskan bahwa strategi inovasi akan tetap menjadi pilar utama dalam Rencana Lima Tahun ke-15 mendatang.

Transisi Hijau dan Peningkatan Kesejahteraan

Dalam aspek lingkungan, China menunjukkan pencapaian signifikan. Konsumsi energi per unit PDB berkurang hingga 11,6 persen, yang setara dengan penurunan emisi karbon dioksida sekitar 1,1 miliar ton sepanjang periode empat tahun terakhir. Angka ini setara hampir setengah dari total emisi Uni Eropa pada 2024. Selain itu, luas tutupan hutan nasional berhasil menembus angka 25 persen, menjadikan China sebagai kontributor utama penghijauan global.

Di sektor energi, pemanfaatan energi terbarukan kini telah mencapai sepertiga dari konsumsi listrik nasional. Hal ini menjadi sinyal kuat komitmen China terhadap target netral karbon pada 2060.

Dari sisi kesejahteraan publik, lebih dari 95 persen penduduk China kini tercakup dalam sistem jaminan kesehatan dan pensiun dasar. Sementara itu, panjang jalur kereta cepat bertambah lebih dari 10 ribu kilometer, mempermudah konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi regional.

Fondasi Kuat Menuju Lima Tahun Berikutnya

Capaian dalam Rencana Lima Tahun ke-14 menjadi fondasi kokoh bagi China untuk menyusun Rencana Lima Tahun ke-15 (2026-2030). Menteri Zheng Shanjie menyatakan bahwa fokus ke depan akan lebih banyak diarahkan pada mendorong konsumsi domestik, memperkuat ekonomi berbasis rumah tangga, serta mempercepat transformasi hijau dengan regulasi lebih ketat di sektor energi berat seperti baja dan semen.

China juga akan terus meningkatkan investasi dalam inovasi teknologi dan pengembangan industri masa depan. Dengan dasar ekonomi yang stabil, teknologi yang semakin maju, serta komitmen kuat terhadap keberlanjutan, China optimistis menghadapi tantangan global sekaligus menjaga momentum pertumbuhan di dekade mendatang.

Baca juga : Tianzhou-8 Sukses Re-entry, China Mantapkan Misi Antariksa

Keberhasilan 14FYP tak hanya penting bagi China, tetapi juga berdampak luas pada perekonomian dan stabilitas global. Dunia kini menanti arah baru kebijakan Tiongkok dalam Rencana Lima Tahun berikutnya yang diharapkan membawa keseimbangan antara modernisasi ekonomi, kesejahteraan rakyat, dan keberlanjutan lingkungan.